sekitar 2.300 karyawan bekerja di mitra itu
Jakarta (ANTARA) - BUMD Perumda PAM Jaya membuka pintu seluas-luasnya bagi sumber daya manusia (SDM) dari mitra operasional Aetra dan PALYJA untuk bergabung, khususnya saat masa kontrak pengelolaan air di Jakarta selama 25 tahun oleh dua perusahaan itu berakhir pada 1 Februari 2023.
 
"Ke depan, kami akan membuka pintu dan peluang seluas-luasnya bagi SDM di mitra kami untuk bergabung dengan kami," kata Direktur Utama Perumda PAM Jaya Syamsul Bachri di Jakarta, Selasa.

Pembukaan seluas-luasnya untuk SDM Aetra dan PALYJA ke PAM Jaya, lanjut Syamsul, karena untuk pengelolaan air minum di Jakarta membutuhkan tenaga kurang lebih 3.000 personel.

Kondisi saat ini, jelasnya, komposisinya adalah 250 personel bekerja di PAM Jaya dan sekitar 400 karyawan PAM Jaya diperbantukan di Aetra dan PALYJA.
 
"Sehingga sisanya sekitar 2.300 karyawan bekerja di mitra itu, kami membuka seluas-luasnya untuk bergabung," katanya.

Baca juga: Kerja sama PAM Jaya-BPKP untuk bangun kepercayaan publik

Meski demikian, Syamsul menyebutkan bahwa hal tersebut tidak wajib dan yang terpenting tidak ada yang dilanggar oleh perusahaan dalam penggabungan SDM dari mitra tersebut pada Perumda PAM Jaya.

"Jadi, kalau mereka minat, kita mengikuti peraturan perundangan saja untuk masuk jadi karyawan PAM Jaya. Intinya, kita buka peluang sebesar-besarnya," katanya.

Pada 1 Februari 2023, Syamsul menjelaskan bahwa 100 persen aset-aset dari Aetra dan PALYJA akan dikembalikan kepada PAM Jaya sesuai dengan perjanjian mereka untuk operasional pengelolaan air minum 25 tahun.
 
Ia juga menyebutkan, saat masa transisi ini, pengalihan aset-asetnya akan diaudit lebih lanjut.

Karena itu, pihaknya menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi DKI Jakarta untuk memastikan inventarisasi aset itu berjalan dengan baik.

Baca juga: PAM Jaya kerja sama dengan BPKP perkuat transisi layanan air langsung

"Jadi, dari sisi audit yang dilakukan setiap tahun itu dilaporkan oleh mitra aset tersebut ada. Tapi, kami memang perlu memastikan apakah seluruh aset yang terdaftar itu benar ada dan sudah dihitung," demikian Syamsul.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022