“Industri petrokimia, hilirisasi memegang peranan strategis karena menghasilkan bahan baku primer untuk menopang industri manufaktur hilir seperti tekstil, otomotif, mesin, elektronika dan konstruksi
Jakarta (ANTARA) - Staf Ahlli Menteri Perindustrian Andi Rizaldi menyampaikan bahwa hilirisasi memegang peranan strategis yang menjadi kebijakan pemerintah untuk mencapai target pembangunan industri dan daya saing. 

“Hilirisasi kelapa sawit menjadi penting karena minyak sawit diolah menjadi margarin menghasilkan nilai tambah dua kali lipat,” katanya saat menyampaikan sambutan dalam Seminar Kajian Tengah Tahun 2022 Indef secara daring, Rabu.

Pengolahan minyak sawit menjadi minyak goreng, lanjutnya, menghasilkan nilai tambah hingga 1,3 kali lipat dan jika dikonversi menjadi kosmettik maka nilai minyak sawit bertambah menjadi 4 kali lipat.

Baca juga: Menperin dorong CPO diolah jadi produk lebih bernilai tambah

Begitu juga dengan hilirisasi pada industri berbasis bahan tambang mineral. Andi menyampaikan bahwa saat ini, sudah tumbuh industri smelter berbasis nikel dan berbasis logam lain seperti besi, tembaga, dan aluminium.

“Industri petrokimia, hilirisasi memegang peranan strategis karena menghasilkan bahan baku primer untuk menopang industri manufaktur hilir seperti tekstil, otomotif, mesin, elektronika dan konstruksi,” ucapnya.

Lebih lanjut Andi menuturkan hilirisasi industri merupakan salah satu kebijakan yang ditetapkan pemerintah untuk mencapai target pembangunan industri dan meningkatkan daya saing industri. Hilirisasi akan menghasilkan nilai tambah, memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja, dan memberikan peluang usaha.

Adapun sektor industri merupakan kontributor terbesar dalam nilai ekspor nasional dengan kontribusi lebih dari 72,83 persen dengan total 114,97 miliar dolar AS. Ekspor industri pada periode Januari-Mei 2022 mencapai 83, miliar dolar AS dan surplus sekitar 11,48 miliar dolar AS.

Baca juga: Kemenperin fokus genjot hilirisasi industri pada 2022

Investasi di sektor juga mencatatkan kinerja baik pada triwulan 1 2022 dengan peningkatan 17 persen dari Rp88,3 triliun menjadi Rp103,5 triliun.

Lima besar investasi sektor industri triwulan I 2022 disumbang oleh industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebanyak Rp39,67 triliun. Lalu industri makanan Rp19,56 triliun, industri kimia dan farmasi menyumbang Rp16,91 triliun, industri kendaraan bermotor dan peralatan transportasi lainnya senilai Rp8,16 triliun, serta industri kertas dan printing yang berkontribusi Rp3,83 triliun.

Selain itu kinerja Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia juga selama Januari-Juni 2022 berada pada level ekspansif di atas 50.

“Namun demikian kita masih tersisa 6 bulan lagi, semoga kita bisa tetap menjaga PMI di atas 50,” tuturnya.

Baca juga: PMI manufaktur masih ekspansif, Kemenperin perluas pasar industri RI
Baca juga: Kemenkeu: APBN akan dioptimalkan untuk kurangi dampak gejolak global


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022