Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR RI Paramita Widya Kusuma menilai program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah, sangat bermanfaat bagi masyarakat berstatus Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

"Pelaksanaan program BSPS warga yang rumahnya tidak layak huni mendapat bantuan senilai Rp20 juta dan ini tepat sasaran. Tujuannya, untuk melakukan rehabilitasi kondisi rumah agar lebih nyaman dan layak huni," kata Paramita dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Hal itu dikatakannya terkait Ketua DPR Puan Maharani menemui para penerima program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah di Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Selasa (5/7). Di kecamatan tersebut, ada 348 unit rumah yang mendapatkan bantuan.

Paramita menjelaskan ada 1.300 kepala keluarga yang mendapat program bantuan bedah rumah di Kabupaten Brebes dengan anggaran dana yang disiapkan untuk program tersebut mencapai Rp26 miliar.

Dia menilai, program BSPS dilaksanakan secara efektif dan tepat sasaran, karena semua penerimanya berstatus Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

"Pelaksanaan program BSPS warga yang rumahnya tidak layak huni mendapat bantuan senilai Rp20 juta dan ini tepat sasaran. Tujuannya, untuk melakukan rehabilitasi kondisi rumah agar lebih nyaman dan layak huni," ujarnya.

Dia menyampaikan terima kasih kepada Ketua DPR Puan Maharani yang telah menerima aspirasi masyarakat Brebes hingga mendapat program BSPS.

Paramita mengatakan, masyarakat Brebes punya aspirasi agar rumah tidak layak minta dibantu untuk diperbaiki, dan dapat direalisasikan di tahun 2022.

"Mba Puan Maharani sebagai wakil rakyat telah menunaikan kewajibannya menyerap aspirasi dan meneruskan agar direalisasikan melalui kementerian terkait. Tahun ini, aspirasi tersebut direalisasikan dalam bentuk bantuan bedah rumah," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani datang ke Ketanggungan, Brebes, Selasa (5/7), untuk mengecek hasil program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Salah satu penerima bantuan BSPS adalah Rohini, seorang janda dengan lima anak yang sehari-harinya bekerja serabutan. Rohini sebelumnya tinggal di sebuah rumah yang tidak layak huni.

Rumah Rohini hanya berdinding papan kayu dan anyaman, dengan lantai masih beralaskan tanah. Atap rumah yang sudah keropos membuat Rohini dan anak-anaknya sering merasakan sengatan panas, dan air hujan yang masuk ke dalam rumah karena kebocoran parah.

Setelah mendapat program BSPS, rumah Rohini sudah lebih baik, lantainya diplester dan atap rumah serta dinding telah diganti. Saat ini rumah Rohini telah menjadi rumah semi permanen yang layak huni dengan sanitasi dan saluran udara yang baik.

Baca juga: Kementerian PUPR: 2.016 rumah tidak layak huni di Kaltim dapat bantuan

Baca juga: Dana BSPS Rp30 miliar disiapkan bantu MBR Gorontalo miliki rumah layak

Baca juga: Kementerian PUPR salurkan 656 unit BSPS bagi pondok wisata Labuan Bajo


 

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022