Kami memiliki banyak potensi untuk mewujudkan "green energy".
Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah menyatakan kesiapan pemerintah provinsi jika dipilih menjadi salah satu wilayah proyek percontohan energi hijau atau 'green energy' di Indonesia.

"Kami memiliki banyak potensi untuk mewujudkan "green energy," ujarnya saat menerima kunjungan Tim Pengkaji Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) dalam rangka kegiatan pendalaman materi kajian jangka panjang di wilayah Provinsi NTB, Rabu.

Wagub menyatakan NTB memiliki banyak potensi dalam mewujudkan energi hijau. Bahkan Pemerintah Provinsi (Pemrov) NTB memiliki target ambisius bebas emisi karbon atau net zero emission 2050. Sedangkan pemerintah pusat menargetkan bebas emisi karbon pada 2060.

Baca juga: Kemenperin: Pasokan energi berkesinambungan katrol daya saing industri

Terkait hal ini, Wagub juga mengakui, Provinsi NTB sebagai daerah yang punya road map yang jelas terkait dengan pengurangan emisi karbon. “Kami memiliki banyak potensi untuk mewujudkan energi hijau. Terlebih lagi kami memiliki target nol emisi tahun 2050. Lebih cepat 10 tahun dari target pemerintah pusat. Dan kami juga telah menyiapkan road map dan langkah-langkah hingga 2050 ke depan,” ucapnya.

Wagub NTB menjelaskan, untuk mengejar target bebas emisi karbon 2050, Pemprov NTB menjadikan pembangunan di bidang lingkungan menjadi prioritas daerah. Yang dijabarkan dalam salah satu misinya yaitu NTB Asri dan Lestari untuk mewujudkan NTB Bersih dan Hijau.

"Di NTB kami punya misi Asri dan Lestari. Hal ini merupakan wujud nyata kami untuk lebih peduli terhadap lingkungan," katanya.

Baca juga: Kemenperin-Kementerian ESDM perkuat industri hijau Indonesia

Deputi Bidang Pengkajian Strategi Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Prof Reni Mayerni, mengapresiasi informasi yang telah dipaparkan kepadanya. Segala masukan dan saran dari Pemrov NTB akan ditampung.

"Terimakasih atas informasi yang telah ibu Wagub sampaikan kepada kami. Kami akan tampung seluruh masukan dan saran untuk nantinya akan kami sampaikan ke pimpinan," katanya.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022