Desa ini tadinya terisolir, desa nelayan yang hampir jauh dari mana-mana, sangat minim fasilitas. Secara perlahan kita rombak semua
Jakarta (ANTARA) - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyatakan penataan kawasan konservasi mangrove dan ekowisata di Ketapang Aquaculture tetap mempertahankan perkampungan.

Hal ini yang menjadi alasan Kabupaten Tangerang, Banten, ditunjuk sebagai tuan rumah Partnership in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Government (PNLG) Meeting Summit pada 25-29 Oktober 2022.

“Kita memiliki konsep berbeda dengan kota-kota pesisir pantai di berbagai negara yang tergabung dalam PEMSEA. Kalau misalnya di Da Nang, Vietnam, yang tadinya kawasan nelayan pemukiman kumuh dibongkar secara besar-besar menjadi modern atau diubah dari kampung menjadi kota, kita tetap mempertahankan perkampungan,” katanya saat berkunjung ke Kantor Berita Antara, Jakarta, Rabu.

Penataan kawasan Desa Ketapang di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, dimulai sejak 2014.

Secara bertahap, dilakukan penanaman mangrove, membangun kawasan pemukiman nelayan, bedah rumah, menyediakan tempat lelang ikan, merevitalisasi pasar ikan, dan menyediakan tempat pangkal perahu yang berlayar di Pantai Ketapang Mauk.

“Desa ini tadinya terisolir, desa nelayan yang hampir jauh dari mana-mana, sangat minim fasilitas. Secara perlahan kita rombak semua,” ungkap Zaki.

Memasuki 2017, pihaknya memperoleh bantuan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk program penanganan kawasan itu secara komprehensif.

Berbagai pemangku kepentingan akhirnya turut serta berkolaborasi mengembangkan kawasan konservasi Ketapang, mulai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perikanan dan Kelautan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), hingga Kementerian Kesehatan.

Pemerintah Kabupaten setempat juga telah membuat koperasi nelayan, pusat kuliner, tempat lelang ikan, pasar ikan, warung-warung kecil, hingga tempat tambak udang, ikan, dan kepiting yang dikelola masyarakat.

Penataan kawasan itu yang disebut sudah mencapai 60 persen telah mengeluarkan dana sebesar Rp25 miliar pada 2022 atau Rp44 miliar sepanjang 2017-2022 dari berbagai macam sumber anggaran.

Selain mempertahankan perkampungan, Ketapang Aquaculture juga memiliki konservasi mangrove yang menjadi daya tarik khusus desa tersebut.

Sejak 2014 hingga 2022, tercatat 265 ribu batang mangrove dari 16 jenis mangrove sudah ditanam di kawasan konservasi. Dengan penanaman mangrove, kualitas air dikatakan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

“Inilah alasan kenapa PEMSEA menunjuk kita sebagai tuan rumah karena memiliki konsep yang berbeda dibanding kota-kota lain di berbagai negara anggota seperti di Filipina, Myanmar, dan Vietnam yang dibongkar dari kawasan pesisir kumuh menjadi kawasan pusat kota,” ucap dia.

Ketapang Aquaculture akan menjadi salah satu tempat kunjungan peserta PEMSEA Meeting Summit 2022 dari 12 negara. Para peserta juga bakal mengunjungi Pantai Indah Kosambi.

Baca juga: Bupati Tangerang minta masyarakat jaga ekowisata Ketapang Aquaculture

Baca juga: Jokowi dan MBZ kerja sama kembangkan mangrove atasi perubahan iklim

Baca juga: Mangrove, perubahan iklim dan komitmen Indonesia (1)

Baca juga: Mangrove, perubahan iklim dan komitmen Indonesia (2)

 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022