Palembang (ANTARA) - Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Nasional Hayono Isman mengatakan penyelenggaraan Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) VI Tahun 2021 di Sumsel menjadi yang tersukses selama lima kali penyelenggaraan ajang multicabang itu sejak 2013.

"Sumsel tidak perlu arahan lagi. Berkali-kali kami sampaikan jika Sumsel ini sangat luar biasa. Penyelenggaraan ini lebih baik dan menjadi yang terbaik dari sebelumnya," kata Hayono ketika konferensi pers di Media Centre Fornas VI Sumsel Gedung Sport Science Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Rabu (6/7).

Menurutnya, kesuksesan Sumsel tersebut bukan hanya dalam penyelenggaraan, namun juga sambutan masyarakat Sumsel terhadap para penggiat olahraga.

Sambutan masyarakat juga luar biasa. Keramahtamahan warga Sumsel tidak diragukan lagi. Gubernur, Ketua DPRD, Bupati dan Walikota bersama jajaran pemerintahan di provinsi mendukung kegiatan ini, kata dia.

Sebab itu, dia menyebut, Fornas VI Sumsel menjadi tanda mulai bangkitnya kembali olahraga masyarakat, yang tentunya sejalan dengan tekad Indonesia menjadi bangsa bugar pada 2045 mendatang.

Fornas VI Sumsel memang tidak berorientasi pada prestasi tapi lebih menitikberatkan pada memasyarakatkan olahraga.

Prestasi memang bukan merupakan tujuan, tapi raihan medali juga penting sebagai penyemangat sehingga menumbuhkan mental juara para penggiat olahraga, ujar dia.

Tidak hanya itu, Fornas VI Sumsel ini juga sarana pemulihan ekonomi nasional setelah terdampak COVID-19.

Baca juga: Fornas VI 2021 Sumatera Selatan tahun 2022 resmi dibuka

"Kami lihat jika gelaran Fornas ini membawa dampak ekonomi yang sangat baik. Mudah-mudahan, ini menjadi awal bangkitnya kembali ekonomi pasca pandemi," kata mantan Menpora ini.

Ketua Penyelenggaraan Fornas VI Sumsel Samuel Samsons mengatakan sebanyak 11.411 penggiat olahraga saat ini sudah berada di Palembang untuk berpartisipasi dalam Fornas.

Sedangkan untuk mata lomba, sampai hari ini tercatat sebanyak 701 mata lomba. Angka tersebut hampir mendekati mata lomba pada PON yang tercatat sebanyak 709 mata lomba.

"Dari 73 INORGA, 64 berpartisipasi dalam festival ini. Namun yang turut dalam pertandingan ada 55 Induk Olahraga (Inorga), yang mana 49 Inorga didukung oleh APBD, sedangkan 6 Inorga ikut secara mandiri," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan klasemen sementara Fornas VI, Rabu sore, menempatkan kontingen DKI Jakarta sebagai peringkat pertama dengan raihan sebanyak 48 medali emas, 35 perak dan 37 perunggu atau total sebanyak 120 buah medali.

Sedangkan peringkat kedua ditempati tuan rumah Sumsel Kontingen Sumatera Selatan (Sumsel) meraih 43 emas, 66 perak dan 66 perunggu.

Di peringkat ketiga ditempati oleh kontingen Jawa Barat total 122 buah medali (41 emas, 43 perak dan 38 perunggu). Peringkat keempat Provinsi Jawa Timur dengan raihan total medali 82 buah (33 emas, 30 perak dan 19 perunggu).

Peringkat kelima ditempati kontingen Provinsi Banten dengan total medali 76 buah (21 emas, 27 perak, dan 28 perunggu).

Kemudian lima provinsi yang perolehan medali masih rendah yakni Sulawesi Utara 1 perak dan 1 perunggu, Maluku 1 perak dan 1 perunggu, Sulawesi Tenggara 3 perunggu, Sulawesi Barat 1 perunggu, dan Maluku Utara nol medali.

Baca juga: Menpora: Tuan rumah Fornas VII 2023 harus sukses seperti Sumsel
Baca juga: Tari kreasi Nusantara meriahkan pembukaan Fornas VI Sumatera Selatan

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022