Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 69,86 poin atau 0,23 persen, menjadi menetap di 31.037,68 poin
New York (ANTARA) - Wall Street menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah bergerak maju dan mundur karena investor mencerna petunjuk baru tentang pendekatan bank sentral AS terhadap kebijakan suku bunga dan pertarungan melawan inflasi yang dirinci dalam risalah pertemuan Federal Reserve terbaru.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 69,86 poin atau 0,23 persen, menjadi menetap di 31.037,68 poin. Indeks S&P 500 naik 13,69 poin atau 0,36 persen, menjadi berakhir di 3.845,08 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 39,61 poin atau 0,35 persen, menjadi ditutup di 11.361,85 poin.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor utilitas dan teknologi masing-masing terdongkrak 1,01 persen dan 0,88 persen, melampaui sisanya. Sementara itu, sektor energi tergelincir 1,74 persen, menjadikannya kelompok berkinerja terburuk.

Setelah aksi jual brutal di pasar ekuitas global pada paruh pertama tahun ini, investor yang gelisah terus mencermati tindakan bank sentral saat mereka mencoba menilai dampak kenaikan suku bunga agresif terhadap pertumbuhan global.

Mereka mendapatkan poin data terbaru pada Rabu (6/7/2022) sore, ketika risalah pertemuan kebijakan 14-15 Juni merinci bagaimana bank sentral AS diminta untuk melakukan kenaikan suku bunga yang terlalu besar.

Risalah tersebut merupakan pernyataan ulang yang tegas dari niat The Fed untuk mengendalikan harga-harga guna mengatasi inflasi yang membandel dan kekhawatiran tentang hilangnya kepercayaan pada kekuatan bank sentral.

Kenaikan 0,75 persentase poin yang keluar dari pertemuan itu adalah yang pertama dari ukuran itu sejak 1994. Menurut risalah, para peserta menilai bahwa peningkatan 50 atau 75 basis poin kemungkinan akan sesuai pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini.

Sebelum publikasi risalah tersebut, investor telah memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli mendatang, yang berarti fakta bahwa baik 50 basis poin maupun 75 basis poin tetap di atas meja menunjuk ke arah Fed yang mengakui dampak kenaikan suku bunganya terhadap perekonomian.

Risalah tersebut mencerminkan kekhawatiran peserta tentang kenaikan suku bunga yang memiliki potensi dampak "lebih besar dari yang diantisipasi" pada pertumbuhan ekonomi.

"Saya pikir orang-orang sangat fokus pada tingkat terminal dari kenaikan Federal Reserve, dan perdebatan 50-75 hanya menunjukkan ke mana Anda akan berakhir," kata Jason Pride, kepala investasi kekayaan pribadi di Glenmede, dikutip dari Reuters.

Dia mencatat bahwa kenaikan 50 basis poin akan mengarah ke suku bunga terminal (tingkat suku bunga pada akhir siklus pengetatan kebijakan moneter bank sentral) 3,0 persen, sementara 75 basis poin menunjukkan puncak 3,25 persen atau 3,5 persen. Pada 3,5 persen atau lebih, kemungkinan resesi adalah sekitar 50 persen.

Sebelum publikasi risalah, ketiga indeks acuan Wall Street telah mengalami sesi fluktuatif, dan sementara ada ayunan lebih lanjut antara wilayah positif dan negatif pada saat-saat setelah rilis risalah pukul 14.00, pasar membangun keuntungan yang solid untuk sisa hari itu.

Saham Uber Technologies Inc dan DoorDash Inc masing-masing anjlok 4,5 persen dan 7,4 persen, setelah Amazon.com Inc setuju untuk mengambil 2,0 persen saham di bisnis pengiriman makanan AS Just Eat Takeaway.com yang sedang kesulitan, Grubhub.

Rivian Automotive Inc melonjak 10,4 persen setelah pengiriman pembuat kendaraan listrik itu hampir empat kali lipat karena meningkatkan produksi.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 11,31 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 13,08 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Baca juga: Saham Inggris berakhir positif, indeks FTSE terdongkrak 1,17 persen
Baca juga: Saham Asia merosot dan dolar bersinar, kekhawatiran resesi kian dalam
Baca juga: Wall Street ditutup bervariasi, Indeks Dow Jones jatuh 129,44 poin

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022