Program pemerintah di sektor perumahan tentu tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan dari seluruh pihak
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban mengatakan instrumen sekuritisasi dapat menjadi salah satu skema pendanaan kreatif dan berkelanjutan, khususnya sektor perumahan.

Oleh karena itu, Kementerian Keuangan mendukung penuh penerbitan efek beragun aset surat partisipasi (EBA-SP) yang dilakukan PT Sarana Multigriya Financial (SMF).

"Program pemerintah di sektor perumahan tentu tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan dari seluruh pihak," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menuturkan bahwa sekuritisasi merupakan bagian dari strategi asset liability management, risk management, dan pemenuhan rasio NSFR dan LCR bagi perbankan.

Untuk memitigasi risiko kredit, pada umumnya bank menempuh berbagai upaya antara lain dengan mensyaratkan jaminan, asuransi, atau agunan.

Sejalan dengan perkembangan usaha, kompleksitas transaksi dan jenis risiko, terdapat teknik mitigasi risiko kredit lain yang telah dikenal sesuai dengan standar praktik internasional (best international practices) yaitu sekuritisasi aset.

"EBA-SP dapat menjadi diversifikasi investasi bagi para pemodal, menyediakan dana jangka panjang bagi penyalur KPR, yang merupakan mitigasi atas risiko maturity mismatch. EBA-SP telah distruktur dengan sangat baik, sehingga tercipta mekanisme perlindungan yang terbaik bagi para investornya. Di samping mekanisme perlindungan dari struktur internal EBA-SP itu sendiri, SMF selaku penerbit juga memberikan mekanisme perlindungan terhadap investor, melalui penyediaan credit enhancement dalam bentuk dukungan kelancaran pembayaran kewajiban terhadap kelas A," kata Ananta.

Sejak 2009, SMF telah memfasilitasi penerbitan structured product berupa efek beragun aset (EBA). Hingga saat ini, SMF telah melakukan penerbitan EBA dengan aset dasar tagihan KPR sebanyak 14 kali transaksi dengan total dana yang terkumpul dari pasar modal Rp12,78 triliun untuk disalurkan kepada masyarakat agar dapat memiliki rumah yang layak dan terjangkau.

Baca juga: Sri Mulyani: Ekosistem pembiayaan yang baik masih menjadi tantangan
Baca juga: SMF salurkan dana Rp22,5 miliar untuk renovasi rumah kumuh sejak 2018
Baca juga: PT SMF salurkan Rp4,62 triliun untuk Program KPR FLPP sepanjang 2021


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022