Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut kunci sukses memberantas korupsi adalah keterlibatan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat.

"Ini sesuai dengan Trisula Pemberantasan Korupsi di Indonesia, yaitu monitoring dan pencegahan korupsi, pendidikan dan partisipasi masyarakat, serta penindakan," kata Firli melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: KPK kenalkan praktik pendidikan antikorupsi dalam pertemuan G20 ACWG

Hal itu dikatakannya saat memberi sambutan dalam pertemuan putaran kedua G20 Kelompok Kerja Antikorupsi (Anti-Corruption Working Group/ACWG) yang digelar oleh KPK di Nusa Dua, Bali, Selasa (5/7).

Pertemuan yang berlangsung secara "hybrid" itu dihadiri secara langsung oleh sembilan delegasi negara anggota G20, yakni Australia, Brasil, India, Inggris, Jerman, Prancis, Arab Saudi, Korea Selatan, termasuk Indonesia sebagai presidensi. Kemudian sepuluh negara dan satu entitas hadir secara virtual yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, Argentina, China, Italia, Jepang, Kanada, Meksiko, Rusia, Turki, dan Uni Eropa.

Firli menjelaskan bahwa tiga pilar tersebut bekerja sama dan bersinergi. Pada tingkat global, kata dia, semua setuju bahwa pendidikan dan pelatihan antikorupsi harus berada pada pendekatan yang komprehensif dan multi disiplin untuk mempromosikan transparansi, akuntabilitas, integritas, dan budaya.

"Ini adalah landasan pencegahan dan pemberantasan korupsi," ucap Firli.

Ia mengatakan G20 sebagai organisasi ekonomi utama dunia harus memberi contoh bagi seluruh dunia dengan mengadopsi "compendium" (penyampaian) praktik baik partisipasi publik dan pendidikan antikorupsi.

"Compendium ini tidak hanya bermanfaat bagi negara G20 tetapi juga anggota PBB," ujar dia.

Menurutnya, tidak ada yang bisa memberantas korupsi sendirian. Hal itu juga sejalan dengan semangat yang diusung pada Presidensi Indonesia dalam G20, yaitu "Recover Together, Recover Stronger".

Setelah Indonesia ditunjuk memegang keketuaan G20 tahun ini, KPK melalui Kelompok Kerja Antikorupsi menyusun rencana kerja untuk memaksimalkan
pembahasan tentang antikorupsi dalam forum tersebut.

"Kami menyadari KPK harus berperan untuk mengedepankan topik pemberantasan korupsi dan mengambil kesempatan yang bagus ini untuk mengajak semua pihak, semua negara untuk bekerjasama dalam pemberantasan korupsi," ucap Firli.

KPK telah menyiapkan empat isu prioritas untuk dibahas dalam forum ACWG tersebut, yaitu isu peningkatan peran audit dalam pemberantasan korupsi, isu peningkatan pendidikan antikorupsi dan peran serta masyarakat, isu kerangka regulasi dan supervisi peran profesi hukum pada tindak pidana pencucian uang (TPPU), dan isu mitigasi risiko korupsi pada sektor energi terbarukan.

Baca juga: KPK gelar festival film internasional di Bali meriahkan ACWG G20
Baca juga: KPK jadikan humas pemda dan lembaga di Bali mitra kampanye antikorupsi
Baca juga: Wakil Ketua KPK kenalkan udeng dan kain endek pada delegasi G20

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022