harus dikubur agar tidak mencemari air dan mengotori lingkungan
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu mengajak warga di 11 pulau berpenduduk wilayah setempat untuk menyediakan kuburan darah di 14 lokasi potong hewan kurban saat Idul Adha 1443 Hijriah.

"Darah hewan kurban yang sudah disembelih harus dikubur agar tidak mencemari air dan mengotori lingkungan setempat," kata Wakil Bupati Kepulauan Seribu Muhammad Fadjar Churniawan saat menghadiri pemeriksaan kesehatan dan pelepasan 35 hewan kurban dari Dermaga Kaliadem, Pelabuhan Muara Angke di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis.

Selain tersedianya kuburan darah, Fadjar juga memperhatikan kesehatan bagian jeroan dan alat vital hewan ternak.

Menurut dia, bagian tersebut hendaknya sudah diperiksa kesehatannya lebih dulu oleh petugas kedokteran hewan serta seksi peternakan dan kesehatan hewan Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu sebelum dibagikan kepada masyarakat.

"Karena ini untuk kebersihan dan untuk syarat kesehatan," kata Fadjar.

Baca juga: Puluhan hewan kurban Kepulauan Seribu bebas PMK

Wakil Bupati Kepulauan Seribu Fadjar juga mendukung penggunaan wadah daging ramah lingkungan yang terbuat dari anyaman bambu atau disebut bongsang saat Idul Adha nanti.

"Kalau perlu dilapisi dengan daun jati juga agar lebih higienis," kata dia.

Penggunaan bongsang lebih baik, menurut Fadjar, daripada menggunakan kantong plastik.

"Kalau memakai kantong plastik, selain tidak ramah lingkungan, juga pasti terkontaminasi dagingnya," ujar Fadjar.

Terkait syarat dan kepatuhan protokol kesehatan dalam penyembelihan, Fadjar percaya kepada Sudin KPKP Kepulauan Seribu akan serius memperhatikan soal itu.

Baca juga: Anies pastikan 42 ribu hewan kurban masuk DKI aman dari PMK

Puluhan pengawas
Kepala Suku Dinas KPKP Kepulauan Seribu Devi Lidia pada kesempatan yang sama mengatakan pihaknya menurunkan sedikitnya 27 orang petugas pengawasan di setiap lokasi pemotongan hewan kurban untuk melakukan pendampingan.

"Kami bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). Kami memiliki tujuh dokter hewan, di samping itu juga petugas dari Dinas dan Sudin KPKP itu sampai 20 orang. Jadi, 27 orang ya nanti ada di 11 pulau," kata Devi.

Terkait desinfektan setelah selesai penyembelihan, Devi memandang itu pun diperlukan agar dapat menghindari penyakit-penyakit yang ada.

Sebelumnya, Devi menyebutkan, hasil pengecekan oleh dua orang petugas yakni satu dokter hewan dan satu Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan, terhadap 35 hewan kurban untuk warga di 11 pulau, menyebutkan kondisinya  layak dan bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Hasilnya bagus dan layak, tidak terkena PMK. Umurnya juga sudah cukup," kata Devi.

Baca juga: Anies lepas 865 petugas pemeriksa hewan dan daging kurban di Jakarta

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022