harus menyisir aliran Kalimalang dengan menggunakan perahu karet
Jakarta (ANTARA) - Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur terkendala tidak adanya pusaran air saat mencari Hafid Maulana (15) korban tenggelam di saluran Tarum Barat Kalimalang.

"Kendalanya  enggak ada pusaran air di sini, kalau di kali-kali biasanya ada," kata Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Subiyanto di Jakarta, Kamis.

Mengingat tidak adanya pusaran air maka petugas harus menyisir aliran Kalimalang dengan menggunakan perahu karet.

Subiyanto mengatakan dengan dibantu BPBD DKI Jakarta hingga Basarnas telah melakukan pencarian sejak pukul 13.30 WIB di lokasi korban diduga tenggelam namun hingga pukul 18.00 WIB  belum ada tanda-tanda ditemukan.

Petugas akhirnya menghentikan sementara proses pencarian Hafid dan rencananya akan dilanjutkan pada esok hari.

"Kita hentikan sementara menjelang Maghrib, kita juga belum tahu lokasinya," ujar Subiyanto.

Subiyanto mengatakan kejadian tenggelamnya Hafid Maulana berawal saat bocah tersebut sedang menemani ayahnya yang sedang mencuci sepeda motor di pinggir Kalimalang.

"Bapaknya cuci motor di pinggir kali. Anaknya umur 15 tahun duduk di belakang. Kemungkinan terpeleset sehingga jatuh," tutur Subiyanto.

Saat Hafid terjatuh, sang ayah sempat memegang tangan korban. Namun akhirnya terlepas sehingga korban tercebur ke Kalimalang.

"Sempat ditolong sama bapaknya, sempat dipegang kaosnya. Ternyata dia berontak, akhirnya bapak ini dilepas. Karena tangannya sudah luka karena tidak kuat menahan," kata Subiyanto.
Baca juga: Gulkarmat Jaktim cari bocah 15 tahun tenggelam di Kalimalang
Baca juga: Seorang pemuda rebahan di tanggul lalu tenggelam di Kali Jodo
Baca juga: Gulkarmat Jaktim hentikan pencarian korban tenggelam di Pasar Rebo

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022