Jakarta (ANTARA) - Pebasket bintang New Orleans Pelicans, Zion Williamson, yang baru saja menyepakati kontrak super maksimum level debutan mengaku tidak sabar untuk segera membungkam kritik yang kerap diarahkan kepadanya.

Williamson menandatangani kontrak berdurasi lima tahun senilai 193 juta dolar AS (sekira Rp2,89 triliun), yang nilainya bisa melambung jadi 231 juta dolar AS (sekira Rp3,45 triliun) apabila ia menembus tim terbaik NBA (All-NBA), menjadi pemain terbaik (MVP) maupun pemain bertahan terbaik (Devensive Player of the Year/DPOY) pada musim depan.

"Beberapa bulan terakhir sungguh gempuran emosi yang naik turun," kata Williamson dalam jumpa pers yang dikutip dari situs resmi NBA, Kamis.

"Dunia terus diwarnai berbagai narasi, bahkan ketika keluarga saya ada di muka umum, mereka jadi sasaran omongan orang yang mempertanyakan mengapa kami tidak bahagia berada di New Orleans dan sebagainya, padahal bukan itu masalahnya," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Zion Williamson teken kontrak super maksimum bersama Pelicans
Baca juga: Zion Williamson jadi "cover" game konsol NBA 2K21


Nama Williamson memang kerap dihubungkan dengan berbagai rumor rencana kepergiannya dari New Orleans lantaran ia absen sepanjang musim 2021-22 karena menjalani pemulihan pascaoperasi cedera keretakan tulang kaki.

"Saya tidak bisa bermain karena kaki saya cedera. Setiap kali saya melihat ponsel, selalu ada hal negatif yang muncul. Bahkan ketika Anda berusaha berpikir positif, rasanya begitu berat," katanya.

Bagi Pelicans kesepakatan kontrak baru Williamson sekaligus cara tim untuk meredam berbagai rumor yang beredar.

"Ini jelas peristiwa penting bagi kami. Ini kesempatan bagi kami sebagai tim untuk meredam semua hal yang beredar," kata Wakil Presiden Eksekutif bidang Operasional Bola Basket Pelicans David Griffin.

"Banyak hal yang beredar sebatas kata-kata. Apa yang dilakukan Zion Williamson hari ini mewakili komitmennya terhadap klub, kota dan komunitas ini...Jadi suara-suara di luaran sana tidaklah relevan," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Rudy Gobert langsung sesumbar bidik gelar juara bersama Timberwolves
Baca juga: Miami Heat perpanjang kontrak Caleb Martin tiga tahun


Kendati kariernya sudah mengalami hambatan cedera, Williamson tampaknya tidak akan mengurangi gaya bermainnya yang eksplosif dan sarat dunk-dunk agresif.

Ia mengaku fokus untuk menyesuaikan diri demi menjaga kebugaran dan memperpanjang kariernya, tapi itu mengesampingkan dunk dan memilih layup bukanlah caranya.

"Saya seorang kompetitor, di atas lapangan saya tidak terlalu akan berpikir 'Mungkin layup saja agar karier saya lebih panjang'. Tidak. Saya tetap ingin melewati lawan dan menghempaskan bola ke dalam keranjang," katanya.

"Jadi perihal dunk, saya akan tetap melakukannya. Itu akan tetap berlangsung terlepas dari apapun yang orang bilang. Saya akan tetap melakukan dunk, ayolah Bung!" tutup Williamson.

Williamson memasuki NBA sebagai pilihan pertama Draft 2019 dan dalam musim debutnya ia menorehkan rata-rata 22,4 poin dan mencapai akurasi tembakan terbuka 58,3 persen.

Statistik itu menanjak menjadi 27 poin dan 7,2 rebound dengan akurasi tembakan terbuka 61,1 persen, sayang Williamson kemudian dibekap cedera sehingga harus menghabiskan NBA 2021-22 sebagai penonton saja.

Baca juga: Goran Dragic hijrah ke Chicago Bulls, teken kontrak satu tahun
Baca juga: Celtics perpanjang kontrak Sam Hauser

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022