Jakarta (ANTARA) - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII sebagai salah satu Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan senantiasa berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia.

Dukungan tersebut khususnya dalam mendukung ketersediaan kebutuhan pembiayaan infrastruktur melalui skema pembiayaan kreatif Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"Ini diharapkan dapat mendukung bankability berbagai sektor proyek infrastruktur dan memberikan kenyamanan untuk investor,” kata Direktur Utama PT PII Wahid Sutopo dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Selain itu PT PII bersama dengan berbagai kementerian terkait dan universitas negeri melaksanakan kegiatan Indonesia Infrastructure Roundtable (IIR) ke-23 Edisi T20 dengan tema “Equitable Risk Allocation” di Yogyakarta, Jumat.

Baca juga: Wamenkeu harap T20 hasilkan terobosan untuk biayai infrastruktur

Wahid berharap kegiatan tersebut dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kapasitas pemahaman sekaligus memperoleh masukan, strategi, dan solusi dalam mengimplementasikan alokasi risiko proyek infrastruktur.

"Khususnya untuk menghasilkan suatu acuan atau pedoman yang berfungsi sebagai tolak ukur dalam memastikan risiko proyek telah dialokasikan dan dimitigasi oleh pihak terkait, sehingga berbagai risiko dari pelaksanaan proyek dapat dikelola dengan baik sepanjang periode proyek serta berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.

Sampai dengan Juli 2022 PT PII telah memberikan penjaminan kepada total 42 proyek yaitu 31 proyek KPBU dan 11 proyek non-KPBU.

Baca juga: PT PII berikan penjaminan kepada delapan BUMN

Adapun 31 proyek KPBU terdiri dari enam sektor yaitu proyek sektor jalan terdiri dari 15 jalan tol dan tiga proyek sektor jalan non-tol, empat proyek sektor telekomunikasi, satu proyek sektor ketenagalistrikan, enam proyek sektor air minum, dan dua proyek sektor transportasi

Sementara itu 11 proyek non-KPBU antara lain Proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Proyek Hydropower Program PT PLN (Persero), Proyek PLTP Patuha unit 2 dan Dieng 2, dan Proyek Pengembangan Jaringan Distribusi Kalimantan dan Maluku-Papua PT PLN (Persero).

Dengan demikian 42 proyek ini memiliki total nilai investasi melebihi Rp476 triliun. Selain itu PT PII juga mempunyai mandat sebagai co-guarantor dan memberikan dukungan loss limit terkait penjaminan korporasi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, dengan nilai pinjaman mencapai Rp5,86 triliun.

Baca juga: Kemenkeu: RI butuh Rp6.500 triliun bangun infrastruktur hingga 2024

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022