Pertemuan yang digelar kembali di Solo pada 5-6 Juli itu pembicaraannya adalah untuk menuntaskan tiga agenda lainnya yang menjadi subjek pembahasan TIIWG
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono menyampaikan bahwa gelaran Trade Industry and Invesment Working Group (TIIWG) G20 Indonesia kedua menuntaskan tiga agenda pembahasan.

"Pertemuan yang digelar kembali di Solo pada 5-6 Juli itu pembicaraannya adalah untuk menuntaskan tiga agenda lainnya yang menjadi subjek pembahasan TIIWG," kata Djatmiko saat konferensi pers secara virtual, Jumat.

Djatmiko menyampaikan TIIWG G20 membahas terkait reformasi badan perdagangan atau World Trade Organization (WTO).

Adapun hal-hal yang menjadi pembahasan adalah reformasi di bidang negosiasi, transparansi dan notifikasi, serta penyelesaian sengketa.

Selain itu, lanjutnya, dibahas pula terkait fungsi penyelesaian sengketa paling lambat tahun 2024, serta Special and Diffential Treatment (SDT) untuk negara berkembang merupakan bagian dari WTO.

Pembahasan kedua adalah soal bagaimana peran perdagangan, investasi, dan industri, dalam merespon kondisi darurat seperti pandemi.

"Sekaligus juga dalam mendukung penguatan upaya arsitektur kesehatan global. Sebagaimana kita tahu hal tersebut menjadi salah satu pilar utama dalam Presidensi Indonesia G20 2022 sebagaimana dicanangkan Presiden Joko Widodo," kata Djatmiko.

Baca juga: TIIWG G20 diharapkan segera formulasi kebijakan atasi masalah global

Dalam hal tersebut, dibahas peningkatan kapasitas dan diversifikasi vaksin untuk mengatasi pandemi COVID-19 melalui fleksibilitas penguatan kerja sama internasional dalam alih teknologi, pembiayaan, dan inovasi.

Tema terakhir yang menjadi diskusi TIIWG G20 kedua yang dilaksanakan kental budaya Jawa itu, yakni memacu investasi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi dunia.

"Dalam hal ini bagaimana kita mendorong investasi yang berkelanjutan dalam rangka mendorong proses pemulihan ekonomi global," ujar Djatmiko.

Ia menyampaikan tugas selanjutnya adalah bagaimana pembahasan tersebut dikonvergensikan dan didorong semaksimal mungkin hingga pada September 2022, yakni saat putaran terakhir pertemuan TIIWG sekaligus menjadi pertemuan tingkat menteri.

"Kita mengharapkan seluruh perwakilan menteri dari G20 sekaligus menteri yang kita undang, serta pimpinan eksekutif dari lembaga internasional dapat terlibat dalam pembahasan selanjutnya," kata Djatmiko.

Djatmiko berharap pada pertemuan tingkat menteri pada September, TIIWG dapat meluncurkan satu pernyataan bersama dari para menteri atas pokok-pokok penting dari agenda prioritas yang dibahas.

Baca juga: RI ajak G20 dorong investasi berkelanjutan dukung pemulihan ekonomi

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022