Ambon (ANTARA) - Delapan penerbangan ke Bandara Internasional Pattimura Ambon, Maluku, dialihkan ke bandara terdekat akibat cuaca buruk sejak Jumat pagi.

"Delapan pesawat hingga sore ini tidak bisa mendarat di Bandara Pattimura karena cuaca buruk di Ambon yang mengakibatkan jarak pandang terbatas," kata Legal, Compliance & Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Pattimura Ambon, Aditya Narendra, di Ambon, Jumat.

Ia mengatakan delapan penerbangan yang dialihkan itu adalah Lion Air dengan nomor penerbangan JT-786 rute Makassar-Ambon dialihkan ke Sorong (SOQ). Kemudian Lion Air nomor penerbangan JT-786 dengan rute Makassar (UPG) ke Ambon (AMQ) dialihkan ke Makassar (UPG) dan Citilink dengan nomor penerbangan QG-8221 rute Babo (BXB) ke Ambon (AMQ) dialihkan ke Kendari (KDI) serta Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-694 rute Ternate (TTE)  dialihkan ke Ternate (TTE).

 Selain itu empat pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW-1515 rute Saumlaki (SXK) ke Ambon (AMQ), Wings Air IW-2174 dengan rute Ternate (TTE) ke Ambon (AMQ), Wings Air  IW-3187 dengan rute Babo (BXB) ke Ambon (AMQ), serta Wings Air dengan nomor penerbangan IW-3545 dengan rute Babo (BXB) ke Ambon (AMQ) dialihkan ke Sorong (SOQ).

Baca juga: BMKG sebut tujuh wilayah di Maluku masih berpotensi cuaca buruk

Ia mengakui dampak dari pengalihan penerbangan akibat cuaca buruk di Kota Ambon, sampai saat ini para penumpang dengan pesawat tujuan delapan rute tersebut masih menunggu di Gate 1 sampai Gate 4 di Bandara Pattimura.

"Penumpang masih menunggu delapan pesawat yang belum landing di Bandara Pattimura," katanya.

Ia menambahkan sesuai prosedur yang berlaku jika cuaca buruk penerbangan yang posisinya telah mendekati bandara akan dialihkan ke bandara terdekat atau apabila memungkinkan akan menunggu di udara.

"Apabila cuaca masih buruk, maka pesawat dari daerah asal akan menunggu diberangkatkan sampai kondisi membaik," kata Aditya.

Baca juga: Lima penerbangan tujuan Ambon dialihkan karena cuaca buruk

 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022