Magelang (ANTARA) - Lukisan berjudul "Borobudur Temple", karya Nanang Widjaya, seakan-akan menampakkan suasana terang hampir sebagian besar relung Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Deretan stupa di bagian puncak bangunan elok peninggalan nenek moyang bangsa itu pun, dilukis dengan warna putih. Terang puncak stupa serupa terang relung Borobudur. Sapuan dan timpaan aneka warna cat air lainnya dalam karya itu untuk tangga Borobudur, menjadikan candi dari tatanan batuan andesit berwarna hitam tersebut, seakan kian gemerlapan.

Berbagai sumber menginformasikan total 504 patung Buddha di Candi Borobudur yang oleh Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) sejak 1992 ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. Di relung-relung candi ada 432 patung Buddha dan stupa-stupa berterawang 72 arca.

Soal lukisan rupa-rupa detail patung kepala Buddha, nampaknya hingga saat ini Ismedi-lah yang kondang mengeksplorasi. Kesenimanannya membuat ia mengubah nama diri menjadi Easting Medi, karena tinggal di kampung sekitar satu kilometer timur Candi Borobudur.

Baca juga: Jejak ilmu perbintangan masa silam di Candi Borobudur

Lukisan kanvas "Borobudur Temple", satu di antara 28 karya seni rupa yang dipajang dalam pameran bertajuk "Titik Balik", 3 Juli-3 Agustus 2022, di Limanjawi Art House Borobudur, Kabupaten Magelang.

Pameran dengan kurator Aa Nurjaman dan dibuka perupa Heri Dono, Minggu (3/7), diikuti 18 seniman dari beberapa kota di Indonesia. "Titik Balik" sebagai tajuk pameran erat berkaitan dengan semangat kehidupan baru pascapandemi COVID-19 dan penanda galeri di timur candi itu berkiprah lagi seiring dengan pelonggaran aktivitas masyarakat yang dibuka pemerintah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pemilik galeri seni rupa itu, Umar Chusaeni, menyebut sudah ada yang menawar Rp75 juta atas lukisan ekspresionis "Borobudur Temple" dengan dominasi warna hitam bertebaran kesan terang itu.

Warna dominan hitam dengan kesan gemerlapan sapuan warna-warni lain di relung, stupa, tangga, lorong, dan tataran rupadatu Borobudur dalam lukisan juga disebutnya memancarkan energi kegembiraan dan optimisme atas masa depan Borobudur pascapandemi.

Baca juga: Zenius hadirkan seri dokumenter pariwisata berbasis edukasi

"Borobudur Temple" bagian karya yang mengantar Aa Nurjaman dalam kurasinya membahas tentang metafora atas pameran para perupa itu, di mana mereka menjalani pergulatan alam sadar dan bawah sadar tentang dominasi hasrat terhadap nilai-nilai budaya dewasa ini.

Lukisan Candi Borobudur yang gemerlapan itu bagian dari upaya manusia global saat ini menggali kembali berbagai nilai spiritual atas hakikat kehidupan yang tidak hanya bersumber dari luar tetapi justru bercermin dari diri sendiri.

Pijakan tepat pada hakikat kehidupan membuat kebijakan publik nirgaduh karena berterima untuk selanjutnya bisa diejawantah untuk kemaslahatan secara seimbang antara kepentingan wadak dan rohaniah.


Tunda

Terasa betul kecepatan pemerintah menunda kebijakan menaikkan harga tiket Candi Borobudur setelah sebelumnya pengumuman kenaikan itu pada 4 Juni 2022 mendatangkan kontraversi dan gaduh khalayak.

Pertemuan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binjar Pandjaitan dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, 7 Juni 2022, mencapai kesepakatan penundaan itu. Hingga saat ini, agaknya belum ada pernyataan terkait dengan batas waktu penundaan, selain perlunya pengkajian lebih lanjut.

Meskipun telah ditunda, sisa-sisa perbincangan kenaikan tiket masuk Borobudur dengan sebutan angka Rp750 ribu, hingga saat ini masih mudah terdengar di masyarakat.

Baca juga: Sandiaga: Harga tiket naik ke atas Borobudur akan berpihak pada rakyat

Sedianya tiket naik candi di antara Sungai Elo dan Progo yang dibangun sekitar abad ke-8 masa pemerintahan Dinasti Syailendara tersebut, dinaikkan dari Rp50 ribu menjadi Rp750 ribu untuk wisatawan nusantara dan 25 dolar AS menjadi 100 dolar untuk turis mancanegara.

Mereka yang keberatan atas tarif itu, antara lain bukan hanya calon pengunjung dari kalangan wisatawan umum atau pelaku wisata, tetapi juga umat Buddha yang dalam waktu-waktu tertentu berkepentingan untuk menjalani ritual serta prosesi persembahyangan di Borobudur.

Sebelum pandemi, angka kunjungan wisatawan ke Borobudur disebutkan Direktur Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Edy Setijono bisa mencapai 10 ribu orang per hari.

Selama ini, memang tidak ada ketentuan pembatasan jumlah pengunjung Borobudur. Sejumlah data menyebut dalam beberapa tahun terakhir sebelum pandemi, rata-rata jumlah pengunjung lebih dari 3,5 juta orang per tahun.

Saat masa libur Lebaran terakhir yang lalu, 27 April-8 Mei 2022, total pengunjung Borobudur mencapai 143.333 orang dengan hari puncaknya pada 5 Mei 2022 berjumlah 31.089 wisatawan. Selama pandemi, akses wisatawan dibatasi hanya sampai pelataran candi.

Baca juga: Komisi VI DPR minta pemerintah tak menaikkan tarif masuk ke Borobudur

Kinerja pelestarian pihak Balai Konservasi Borobudur selama ini, antara lain menunjukkan adanya penurunan fondasi dan kerusakan beberapa bagian candi, serta temuan sejumlah tanda bekas perilaku pengunjung minim literasi cagar budaya.

Rekomendasi pembatasan jumlah pengunjung Borobudur sekitar 1.200 orang per hari nampaknya hendak mendorong peningkatan kualitas pengunjung dan memperkuat upaya pelestarian candi itu. Ke depan, wisatawan sebaiknya memang bukan lagi sekadar ramai-ramai mendaki hingga stupa puncak Borobudur lalu sekadar swafoto atau melihat kejapan Matahari terbit.

Siapa pun ke Borobudur pada masa mendatang memang berhasrat mulia memasuki kedalaman terang edukasi nilai-nilai universalnya, membasuh nurani dengan pesan kisah-kisah relief-nya, dan bergulat cahaya keilmuan warisan budaya itu, untuk masa depan martabat luhur manusia global.


Sedemikian rupa

Kawasan Candi Borobudur telah dibangun sedemikian rupa seriusnya oleh pemerintah dengan dana triliunan rupiah sebagai bagian dari pembangunan sejumlah destinasi wisata superprioritas di Indonesia.

Sebanyak empat penanda masuk kawasan Borobudur dibangun megah dengan dilengkapi fasilitas publik, masing-masing gerbang di Klangon, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta berupa ikon kapal Samudra Raksa dan gerbang di pertigaan Palbapang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang berupa patung singa.

Selain itu, gerbang di Kembanglinmus, Kecamatan Borobudur dengan ikon patung gajah dan di pertigaan Blondo, Kecamatan Mungkid dengan patung pohon Kalpataru. Semua ikon itu bersumber dari relief Candi Borobudur.

Baca juga: Menparekraf: Pembangunan Borobudur Highland dipercepat

Sekarang, suasana kawasan seakan lebih tertata, bersih, rapi, dan mentereng dengan trotoar memadai, sedangkan malam hari bergelimang terang lampu-lampu jalan, terutama di sekitar Candi Borobudur.

Melalui berbagai program, dikerjakan pula penguatan sumber daya masyarakat desa dan pelaku wisata kawasan.

Banyak tempat wisata kawasan dengan olah atraksi-nya, termasuk penginapan di rumah-rumah warga, dikembangkan para pelaku bersama pemerintah dan pemangku kepentingan terkait, untuk memikat wisatawan berlama-lama di Borobudur sehingga tak lagi datang sekadar ke puncak stupa untuk swafoto.

Gemerlap kawasan itu sepantasnya menjadi jalan cerah pula mereka ke Candi Borobudur secara berkualitas, untuk meraih pesan dan nilai kehidupan dari terang relung-relung-nya.

Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022