Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Sejumlah negara anggota G20 menyerukan agar perang di Ukraina segera diakhiri dan permusuhan dihentikan.

“Para peserta menyerukan kepatuhan penuh dan konsisten terhadap Piagam PBB serta hukum internasional yang berlaku. Beberapa anggota menyatakan kecaman atas tindakan invasi,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi ketika menyampaikan pernyataan pers usai Pertemuan Menlu G20 (G20 Foreign MinistersMeeting/FMM) di Nusa Dua, Bali, Jumat.

Para peserta FMM juga menyatakan keprihatinan mendalam tentang konsekuensi kemanusiaan dari perang serta dampak globalnya terhadap makanan, energi, dan keuangan.

“Perang telah menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi penduduk sipil dan ada kebutuhan untuk memastikan akses yang aman dan tanpa hambatan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan yang tepat waktu bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Retno, menyampaikan catatannya mengenai pertemuan tersebut.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa anggota G20 memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya membangun kepercayaan di antara negara-negara guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perdamaian dan stabilitas.

“Ada dorongan kuat dari banyak peserta untuk segera mengakhiri perang dan penyelesaian konflik secara damai melalui diplomasi dan negosiasi,”ujar Retno.

Perang antara Rusia dan Ukraina menjadi sorotan dalam FMM G20, yang membahas dua isu utama yaitu penguatan multilateralisme serta ketahanan pangan dan energi.

Invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 menuai kecaman dan sanksi dari negara-negara Barat, yang membantu Kiev dengan menyediakan pasokan senjata dan uang.

Konflik tersebut juga memicu kenaikan harga pangan dan energi karena terhambatnya pasokan dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam serta larangan impor gas dari Rusia yang diberlakukan sejumlah negara.

Baca juga: Menlu Rusia apresiasi peran Indonesia dalam forum internasional
Baca juga: Putin: Negosiasi damai Rusia, Ukraina semakin sulit seiring waktu
Baca juga: Menlu Retno soroti tanggung jawab dunia untuk akhiri perang Ukraina

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022