Kami ingin terus memberikan nilai tambah
Surabaya (ANTARA) - PT Barata Indonesia (Persero) menggandeng PT Pabrik Gula Rajawali I, anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)/Holding Pangan ID FOOD di bidang penyediaan sarana prasarana pabrik gula, untuk mewujudkan swasembada gula nasional.

Direktur Operasional PT Pabrik Gula Rajawali I, Nanik Soelistyowati di Surabaya, Jumat, mengatakan, sinergi kedua belah pihak akan memberikan manfaat maksimal, khususnya untuk memenuhi kebutuhan manufaktur industri gula. 

"Kami sangat terbantu dengan PT Barata Indonesia yang selama ini telah menjadi partner kami untuk memenuhi kebutuhan manufaktur industri gula, karena itu kami berterima kasih atas kerja sama ini dan semoga bisa berkembang ke kerja sama di bidang lainnya," kata Nanik.

Direktur Pemasaran Barata Indonesia, Sulistyo Handoko, menyambut antusias kolaborasi yang dilakukan oleh kedua perusahaan.

"Sebagai perusahaan manufaktur nasional dengan pengalaman panjang di bidang industri agro, kami terbukti menghasilkan produk komponen pabrik gula yang handal dan telah terpasang di berbagai pabrik gula di penjuru tanah air," katanya.

Baca juga: BUMN optimis wujudkan swasembada gula nasional

Barata, kata dia, berkomitmen mendukung pengembangan infrastruktur industri gula nasional dengan menjadi penyedia solusi bagi pembangunan pabrik gula tanah air.

"Kami ingin terus memberikan nilai tambah serta mendorong terciptanya kemandirian industri dalam negeri melalui komitmen penggunaan konten lokal yang tinggi. Ini juga penting bagi terwujudnya ketahanan pangan serta terciptanya kemandirian industri manufaktur nasional," katanya.

Ke depan, dia berharap kerja sama ini tidak berhenti di sini, dan Barata Indonesia bisa terus mengambil peran dalam mendukung program transformasi pangan yang sedang dicanangkan Holding Pangan ID FOOD.

Cenderung turun
Sebelumnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, jumlah produksi gula tebu di Indonesia mencapai 2,42 juta ton pada 2021. Nilai ini lebih tinggi 13,5 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 2,13 juta ton.

Produksi gula tebu di Indonesia cenderung menurun dalam satu dekade terakhir.

Baca juga: Menteri BUMN minta PTPN wujudkan swasembada gula pasir di 2024

Pada 2011, produksi gula tebu Indonesia tercatat sebesar 2,24 juta ton. Jumlahnya kemudian naik 15,52 persen menjadi 2,59 juta ton pada 2012.

Meski demikian, produksinya terus merosot hingga mencapai 2,13 juta ton pada 2020.

Produksi gula tebu baru kembali meningkat cukup signifikan pada tahun lalu.

Adapun, sebanyak 1.39 juta ton gula tebu berasal dari perkebunan rakyat. Sementara 1,03 juta ton gula tebu diproduksi perkebunan besar.

Berdasarkan provinsinya, produksi gula tebu paling banyak berasal dari Jawa Timur, yakni 1,12 juta ton. Posisi kedua ditempati Lampung dengan produksi gula tebu sebanyak 802,4 ribu ton.

Baca juga: PTPN III targetkan swasembada gula pada 2025

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022