Beijing (ANTARA) - Shalat Idul Adha bagi warga negara Indonesia, Minggu pagi, dipindahkan ke aula serba guna Kedutaan Besar RI di Beijing karena hujan mengguyur wilayah ibu kota China itu sejak Sabtu (9/7) malam.

Semula shalat Id di direncanakan digelar di tempat terbuka di halaman Wisma Duta yang masih berada dalam satu kompleks dengan KBRI Beijing di Dongzhimen Wai Da Jie No 4, Distrik Chaoyang.

Meskipun dipindah, tidak menyurutkan antusiasme WNI untuk mengikuti shalat Id di KBRI, apalagi masjid-masjid di Beijing masih tertutup untuk umum atas alasan pandemi.

Shalat Id yang diikuti sekitar 150 jamaah pria dan wanita mulai pukul 08.00 waktu setempat (07.00 WIB) itu menerapkan protokol kesehatan secara ketat, setiap jamaah wajib menunjukkan hasil tes negatif PCR yang berlaku dalam 48 jam.

Pengamanan di luar kompleks KBRI Beijing juga diperkuat oleh personel kepolisian setempat.

Selepas shalat, para jamaah menyantap aneka masakan khas Nusantara ditambah kambing guling khas Xinjiang dan bebek Peking.

“Kami mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha untuk saudara-saudaraku yang merayakan,” kata Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun, seusai shalat Id.

Idul Adha tahun 1443 H ini berbeda waktunya di beberapa daerah di daratan Tiongkok itu.

Di Beijing dan Guangzhou dirayakan pada Minggu. Beberapa masjid di Guangzhou menyelenggarakan shalat Id, namun di Beijing ditiadakan karena sedang memasuki masa pemulihan pandemi.

Sementara umat Islam di Provinsi Qinghai dan sebagian besar Daerah Otonomi Xinjiang merayakan ritual yang dikenal dengan sebutan Guerbang Jie itu pada Sabtu (9/7). 

Baca juga: Perbedaan Idul Adha di China, khilafiyah di tangan otoritarianisme
Baca juga: WNI gelar takbiran Idul Adha di KBRI Beijing
Baca juga: KBRI Beijing gelar shalat Id jamaah terbatas saat gelombang Omicron


Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022