tidak ada yang terindikasi PMK
Yogyakarta (ANTARA) - Rumah Pemotongan Hewan Giwangan Kota Yogyakarta melayani penyembelihan hewan kurban hingga Rabu (13/7) dengan pendaftaran melalui Baznas Kota Yogyakarta namun belum ada panitia kurban yang mendaftar untuk melakukan penyembelihan di hari terakhir.

"Karena ada perbedaan pada hari Idul Adha maka berpengaruh pada hitungan hari tasyrik. Sehingga, kami pun membuka pendaftaran pemotongan hewan kurban hingga Rabu (13/7),” kata Sekretaris Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta Misbachruddin di Yogyakarta, Minggu.

Meskipun demikian, ia menyebut belum ada masyarakat atau panitia penyembelihan kurban yang memanfaatkan pendaftaran pada hari terakhir tersebut. Pendaftaran akan tetap dibuka dan dilayani hingga H-1 penyembelihan.

Bahkan, lanjut dia, jumlah hewan kurban yang dipotong di RPH Giwangan pada tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu karena banyak masyarakat yang sudah mulai menyelenggarakan penyembelihan secara mandiri.

“Jika pada tahun lalu masih ada pembatasan karena pandemi, maka banyak yang memanfaatkan pemotongan melalui RPH Giwangan. Tetapi karena tahun ini sudah mulai banyak pelonggaran, maka masyarakat mulai memotong secara mandiri,” katanya.

Baca juga: Presiden berkurban dua ekor sapi di Solo pada Idul Adha 1443 Hijriah
Baca juga: Presiden Jokowi berikan sapi kurban ke 34 provinsi

Dengan demikian, lanjut dia, pengurangan jumlah hewan kurban yang dipotong di RPH Giwangan tidak serta merta menunjukkan bahwa ada penurunan jumlah hewan kurban yang dipotong di Kota Yogyakarta.

Warga yang memanfaatkan pemotongan hewan kurban di RPH Giwangan tidak hanya berasal dari Kota Yogyakarta saja tetapi ada juga warga dari daerah perbatasan.

"Ada beberapa panitia penyembelihan hewan kurban yang berada di wilayah-wilayah perbatasan dengan Kota Yogyakarta yang mendaftar ke Baznas," katanya.

Baca juga: Sebanyak 37 hewan kurban disembelih di Masjid Baiturrahman Denpasar
Baca juga: Pemkot Surabaya salurkan 59 hewan kurban ke masjid-masjid

Misbachruddin memastikan, hewan kurban yang akan dipotong di RPH Giwangan sudah terlebih dulu diperiksa kondisi kesehatan dan hingga saat ini belum ada laporan hewan kurban yang terindikasi terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Dalam dua hari penyembelihan ini, seluruhnya dinyatakan sehat. Tidak ada yang terindikasi PMK,” katanya.

Biaya yang dikenakan untuk pemotongan hewan kurban di RPH Giwangan menjadi enam karkas untuk seekor sapi adalah Rp600.000 dan Rp150.000 untuk satu ekor kambing. “Biaya ini seluruhnya diberikan untuk jagal dan relawan yang membantu,” katanya.

Berdasarkan data, total jumlah sapi yang akan dipotong di RPH Giwangan 130 ekor sapi dan 34 ekor kambing. Baznas menyediakan kuota pemotongan untuk 75-80 ekor hewan kurban setiap hari.

Baca juga: DKM Al-Azhar salurkan hewan kurban hingga ke NTT

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022