tidak ada korban jiwa dalam musibah ini
Nagan Raya (ANTARA) - Sebanyak sepuluh unit rumah warga dan satu unit sekolah di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Senin, rusak di bagian atap setelah diterpa angin kencang.

Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Said Nazaruddin di Nagan Raya, Senin malam mengatakan rusak nya sejumlah atap rumah warga di daerah tersebut akibat diterjang angin kencang.

"Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini," kata Said Nazaruddin.

Ia menjelaskan, ada pun satu sekolah yang terdampak angin kencang tersebut yaitu SDN Kuta Blang, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya.

Di sekolah tersebut sebanyak dua ruang belajar rusak parah, akibat bagian atap dan plafon rusak sehingga tidak bisa digunakan untuk aktivitas belajar mengajar.

Baca juga: Angin kencang, satu rumah warga Pulau Laut rusak tertimpa pohon
Baca juga: Tujuh rumah di Bener Meriah Aceh rusak diterjang angin kencang

Selain itu, kata Said Nazaruddin, sebanyak 10 rumah warga di Nagan Raya, Aceh juga rusak di bagian atap diantaranya berlokasi di Desa Puloe Ie, Kecamatan Kuala Pesisir.

Kemudian di Desa Blang Seumot, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya juga menyebabkan satu unit rumah warga mengalami rusak ringan, termasuk di Desa Kuta Padang, Kecamatan Suka Makmue.

Terjangan angin kencang juga menyebabkan empat rumah di Kecamatan Kuala, Nagan Raya, mengalami rusak ringan seperti di Desa Simpang Peut dua unit, Blang Muko serta Desa Lawa Batu masing-masing satu unit.

Sedangkan di Desa Kuta Trieng, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, angin juga merusak satu rumah warga di daerah tersebut.

Said Nazaruddin juga menambahkan musibah tersebut terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang, sehingga menyebabkan kerusakan terhadap rumah masyarakat dan satu unit sekolah di Nagan Raya.

"Sejauh ini pemerintah daerah masih terus berupaya melakukan pembersihan di lokasi, dan mendata kerusakan akibat bencana alam ini," kata Said Nazaruddin.

Baca juga: Sejumlah rumah rusak akibat angin kencang di Malang

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022