hampir rampung
Minahasa Selatan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pembangunan (BPBD) Minahasa Selatan, Sulut menyatakan progres pembangunan hunian sementara (huntara) untuk korban abrasi pantai Amurang, Kabupaten telah mencapai 90 persen.

"Hampir rampung, tinggal sedikit lagi yang akan diselesaikan," sebut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Selatan, Thorie R Joseph di Manado, Senin.

Dia memperkirakan, penyelesaian pembangunan huntara pada pekan ini, sehingga pekan berikutnya sudah bisa ditempati.

"Mudah-mudahan bisa tepat waktu penyelesaian huntara ini, ada sebanyak 116 keluarga yang akan menempatinya," ujarnya.

Baca juga: Pakar kaji penyebab bencana abrasi di pesisir Amurang-Minsel
Baca juga: Peneliti BRIN jelaskan dugaan awal penyebab abrasi di Amurang Minahasa

Selain bangunan rumah, fasilitas lainnya yang disiapkan yaitu listrik, jaringan telekomunikasi serta tempat ibadah.

"Tak kalah pentingnya, pemerintah daerah tetap menjamin logistik bagi warga yang menempati huntara tersebut, kita akan jamin," katanya.

Pemerintah daerah sebut dia, akan mengatur secara bijaksana warga yang akan menempati huntara tersebut agar tidak muncul gesekan antarwarga.

"Pasti akan kita atur dengan baik," ujarnya.

Pada 15 Juni 2022, abrasi yang terjadi di kawasan pantai menyebabkan kerusakan rumah warga dan fasilitas umum di Kelurahan Bitung dan Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan.

Hingga 22 Juni 2022, abrasi yang terjadi di wilayah tersebut tercatat telah menyebabkan 61 rumah rusak serta mengakibatkan kerusakan jembatan, jalan, fasilitas penyediaan air minum, penginapan, kafe, dan tempat wisata.

Baca juga: Pengungsi abrasi Pantai Amurang-Sulut meningkat hampir 500 orang

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022