Jakarta (ANTARA) - Pengepul kulit sapi dan kambing di Jakarta Timur mendulang rupiah dengan banyaknya sisa kulit hewan kurban yang dijual setelah Idul Adha.

Salah satu pengepul kulit di Jakarta Timur Achmad Syarif mengatakan momen Idul Adha merupakan berkah bagi dirinya menampung dan membeli kulit-kulit dari lokasi pemotongan hewan kurban yang ada diberbagai wilayah di Jakarta khususnya wilayah Jakarta Timur.

Baca juga: Hidayat Nur Wahid ajak jamaah maknai solidaritas keumatan

“Kalau sekarang Idul Adha semua orang di Jakarta motong hewan kurban, setelah itu mereka gak tahu buangnya (sisa kulit) kemana, rata-rata mereka tahunya ya ke sini,”ujar Achmad di Jakarta, Selasa.

Achmad mengatakan kulit yang ditampung kemudian akan dibeli kembali oleh berbagai pabrik yang menggunakan bahan kulit sapi, kambing maupun domba sebagai bahan baku utama produk.

“Nanti langsung kita jual lagi, pembelinya seperti pabrik sepatu, tas atau pabrik kerupuk kulit, ini sih sudah pasti ada pembelinya jadi tidak khawatir akan numpuk,”tuturnya.

Achmad menambahkan sebelum dijual kembali kepada pabrik yang membutuhkan pihaknya akan menggarami kulit yang datang kepada dirinya untuk mencegah agar kulit tidak membusuk.

Baca juga: Idul Adha, cuaca di DKI Jakarta cerah berawan

Pengepul kulit yang berlokasi di jalan Tanah Merdeka Jakarta Timur ini juga mengatakan dirinya juga tidak sembarangan menerima kulit yang dijual kepada dirinya, ada kriteria yang ditetapkan dirinya sebelum membeli.

“Kita lihat kulitnya dulu, kita ngga nerima kalau kulitnya sudah kering, karena ada juga yang tidak paham setelah dipotong ngga sengaja kejemur jadinya kering, terus tidak bolong-bolong dan sudah berbau busuk,” ujarnya.

Untuk harga beli dari masyarakat, Achmad menghitung per kilo untuk jenis kulit sapi dengan kisaran harga beli 6 ribu hingga 7 ribu sedangkan untuk kulit kambing dan domba dirinya membeli dengan hitungan per lembar kulit 25 ribu hingga 30 ribu tergantung kondisi kulitnya.

Baca juga: Anies Shalat Idul Adha di JIS

Pewarta: Fahrul Marwansyah
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022