Ini cukup beralasan lantaran koperasi maupun Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (K-UMKM) telah berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut peringatan Hari Koperasi Nasional 2022 dimaknai sebagai momentum penting dalam upaya pemulihan ekonomi secara berkelanjutan.

"Ini cukup beralasan lantaran koperasi maupun Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (K-UMKM) telah berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim," ujarnya dalam siaran pers diterima di Surabaya, Selasa.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) K-UMKM memberi kontribusi 57,81 persen terhadap PDRB Jatim.

Hal tersebut, kata Khofifah, merupakan potensi luar biasa yang harus diintervensi dengan program terukur agar pemulihan ekonomi bergerak bersama dengan koperasi, termasuk juga UMKM.

Menurut dia, momentum itu sangat penting karena mayoritas koperasi di Indonesia tumbuh dan berkembang pesat di Jatim.

Saat ini, jumlah koperasi aktif di Jatim mencapai 21.717 unit atau 17,08 persen dari total koperasi aktif secara nasional sebanyak 127.124 unit.

"Jatim merupakan provinsi dengan jumlah koperasi aktif terbanyak secara nasional. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa Jatim merupakan provinsi yang memiliki iklim sangat kondusif bagi tumbuh suburnya koperasi," ucap dia.

Sementara itu, populasi UMKM di Jatim mencapai 9.782.262 unit yang terbagi dalam tiga golongan usaha sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008.

Golongan pertama, usaha menengah dengan omzet lebih dari Rp2,5 miliar per tahun sebanyak 68.835 unit, lalu usaha kecil dengan omzet Rp300 juta hingga Rp2,5 miliar per tahun sebanyak 579.567 unit.

Berikutnya, usaha mikro dengan omzet kurang dari Rp300 juta per tahun sebanyak 9,13 juta unit.

Sementara itu, selaras dengan tema yang diusung dalam peringatan Hari Koperasi tahun ini, yakni Transformasi Koperasi Untuk Ekonomi Berkelanjutan, Khofifah mengatakan banyak program yang disinergikan bersama elemen strategis untuk memberikan penguatan bagi K-UMKM.

Program pemberdayaan yang dilakukan Pemprov Jatim melalui Dinas Koperasi dan UKM pun beragam, mulai peningkatan kualitas kelembagaan, peningkatan kualitas produk, penguatan akses permodalan, perluasan akses pemasaran hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia.

"Kami pastikan akan hadir pada setiap kebutuhan dan menghadirkan solusi dari setiap permasalahan roda perekonomian K-UMKM yang ada di Jatim. Tentunya tanpa meninggalkan sinergitas bersama elemen strategis terkait," katanya.

Baca juga: Teten Masduki: Perlu konsep baru koperasi agar dipercaya masyarakat
Baca juga: Transformasi koperasi untuk ekonomi berkelanjutan
Baca juga: Teten paparkan pentingnya peran koperasi sebagai penyangga ekonomi

 

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022