Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan pendidikan karakter penting untuk melindungi generasi muda dari ideologi transnasional, terutama ideologi hasil penyalahgunaan narasi agama yang menciptakan intoleransi atau eksklusivisme di masyarakat.

“Keislaman oleh ulama-ulama kita membawa nilai toleransi, beda sama mereka (kelompok teror) yang mau bunuh diri, melakukan kekerasan, serta mereka membenturkan antara nilai agama dan negara. Agama memberikan kedamaian, tapi begitu mempromosikan kekerasan pasti itu memanipulasi agama,” kata Boy dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut Boy Rafli, pembentukan karakter melalui pendidikan agama menjadi salah satu solusi menghadapi fenomena penyalahgunaan narasi agama tersebut. Boy menyebut Indonesia beruntung memiliki alim ulama yang tidak hanya menjunjung tinggi nilai agama, tetapi juga nasionalisme.

Baca juga: BNPT dan ASEAN bahas perkembangan strategi penanggulangan terorisme

“Nilai agama dan nasionalisme yang berjalan beriringan ini harus digiatkan dalam mendidik generasi muda yang rentan terpapar ideologi transnasional melalui interaksi secara langsung maupun melalui dunia maya,” ucap Boy.

Ia menambahkan jangan sampai ada oknum yang membenturkan kedua nilai tersebut, apalagi menggunakan narasi keagamaan untuk mengajarkan perilaku kekerasan yang mengarah kepada terorisme.

Dia secara tegas mengatakan tidak ada agama apa pun yang mengajarkan kekerasan.

Baca juga: BNPT ungkap 5 langkah memutus pendanaan teror berkedok lembaga amal

Sementara itu, Meutia Hatta yang merupakan putri dari Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hatta menambahkan selain nilai agama dan nasionalisme, jiwa sosial harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Hal tersebut dilakukan agar anak-anak peka dengan lingkungan sekitarnya dan mengayomi perbedaan yang ada.

“Kalau mereka diajari untuk bersahabat, tanggap, menolong orang lain yang susah, mereka akan kenal betul daerahnya, dan orang-orang di sekitar mereka, maka mereka tidak mudah untuk dipengaruhi (ideologi transnasional) kan mereka sehari-hari sudah terekspos pada kehidupan,” kata Meutia Hatta.

Dalam menggiatkan pendidikan karakter, BNPT selama ini telah menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi lintas agama dan instansi pendidikan.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022