Jakarta (ANTARA) - Sampah kemasan plastik tak terelakkan ketika mengurus "anabul" alias anak bulu karena para pemilik umumnya membeli makanan hewan peliharaan dalam bentuk kemasan plastik, khususnya untuk makanan kering dalam bentuk potongan kecil "kibble".

Baca juga: Jember Mini Zoo buka Rumah Kucing bagi pencinta anabul

Dalam kampanye Bolt Sayangi Bumi, kerjasama manufaktur lokal makanan hewan CPPETINDO dan Kertabumi Recycling Center, pemilik peliharaan bisa juga tetap menyayangi bumi dengan memilah sampah plastik kemasan makanan hewan dan memasukkannya ke dalam dropbox di berbagai pet shop Jabodetabek.

Business Unit Head CPPETINDO Ahmad Fachrur Rivai mengatakan kampanye ini dimulai dari menyediakan tempat penampungan sampah kemasan Bolt di belasan pet shop di Jabodetabek.

"Nanti ada skrining lagi bisa di-reuse, recycle atau cari alternatif reduce, setidaknya harus dimulai agar sampah kemasan bisa memberikan nilai guna baru," kata Ahmad dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Produsen makanan hewan ini bermitra dengan Kertabumi Recycling Center untuk mengelola sampah agar bisa dihasilkan jadi benda-benda baru yang lebih bernilai tambah dan bermanfaat.

Sebanyak 12 pet shop jadi titik awal dari kampanye ini, meliputi Petshop Murah, Cileungsi, Pet Mart (JJ Pet House) di Pegadungan, Berkah Setu di Cikarang Barat, Benua Pet Shop di Tangerang, Saudara Jaya Pet Shop di Bekasi, Alaska Pet Shop di Bekasi Utara, Kamo Pet Center di Bogor Utara, Juanda Pet Shop di Depok, Bnb Pet Shop di Serang, Inti Jaya Mart di Ciputat, Toko aneka jaya, di Pasar Kemis dan Sinar Tani di Cipondoh. Program ini juga akan menjangkau lebih banyak pet shop di kota lain.

Para pemilik anabul yang turut berpartisipasi dalam program daur ulang kemasan bekas Bolt bisa mendapatkan poin yang dapat ditukar dengan voucher belanja produk CPPETINDO.



Baca juga: Ada aplikasi untuk adopsi "anabul" di Singapura

Baca juga: Dokter hewan sarankan tunggui "anabul" saat "grooming"

Baca juga: Studi: Kucing bisa mengenali nama sesama "anabul"

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022