Jakarta (ANTARA) - Liga Muslim Dunia (Rabithah 'Alam Islami) memberikan dukungan penuh rencana Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang akan menyelenggarakan pertemuan Religion of Twenty (R20) di Bali pada November 2022.

Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, dukungan yang merupakan salah satu rencana program kerja sama antara Liga Muslim Dunia dan PBNU tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Syaikh Muhammad Al Issa saat menerima kunjungan Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf beserta Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, di Kantor Liga Muslim Dunia, di kawasan Jedda Road, Mekkah, Arab Saudi, Rabu.

Sebagaimana dirilis oleh akun Twitter Liga Muslim Dunia @MWLOrg pada Rabu, Syaikh Muhammad Al Issa menyambut baik kunjungan Ketua Umum PBNU dan rombongan.

Baca juga: Sekjen Liga Muslim: Keberagaman seharusnya tak jadi penyebab konflik

Menurut dia, Nahdlatul Ulama merupakan mitra Liga Muslim Dunia dalam kapasitasnya sebagai organisasi keislaman yang besar dan penting, bahkan beranggotakan lebih dari 127 juta orang.

Sementara itu, rombongan PBNU dan Menteri Agama RI mengungkapkan rasa syukur, terima kasih, dan ucapan selamat kepada Pemerintahan Arab Saudi serta Liga Muslim Dunia atas suksesnya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini dengan baik.

Baca juga: Liga Muslim Dunia bantu Rp4,3 miliar untuk tangani COVID-19
Baca juga: Liga Dunia Muslim ingin belajar toleransi ke Indonesia


Kemudian, Gus Yahya, sapaan akrab K.H. Yahya Cholil Staquf mengungkapkan apresiasinya terhadap Syaikh Al Issa.

Dalam rilis resmi PBNU dalam Bahasa Arab yang diunggah dalam akun Twitter Gus Yahya @YahyaStaquf disebutkan bahwa PBNU mengapresiasi isi khutbah yang disampaikan Syaikh Al Issa pada prosesi ibadah haji di Arafah.

Menurut Gus Yahya, isi khutbah Syaikh Muhammad Al Issa mencerminkan spirit Islam yang universal dan rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam).

Selain itu, tambah dia, khutbah tersebut berisi nilai-nilai perdamaian dan kemanusiaan yang saat ini benar-benar dibutuhkan untuk diterapkan umat manusia secara umum.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022