Dalam konteks yang lebih luas dan holistik, green tourism menjadi salah satu konsep yang digunakan dalam pengembangan dan pengelolaan ekonomi sirkular
Depok (ANTARA) - Vokasi Universitas Indonesia (UI) mengembangkan Desa Kenderan di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali, sebagai desa wisata dengan konsep "Greening Smart Tourism Village by Leveraging Circular Economy" atau penghijauan desa wisata pintar dengan memanfaatkan ekonomi sirkular.

"Masyarakat Desa Kenderan diberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah melalui pemisahan sampah plastik dan sampah organik. Di samping itu, sampah organik juga dapat diolah menjadi pupuk kompos dengan memanfaatkan lubang biopori," kata Ketua Tim Pengabdi Masyarakat Vokasi UI Hadining Kusumastuti dalam keterangannya, Kamis.

Menurut dia, wisata pintar dan hijau yang akan dikembangkan di Desa Kenderan merupakan konsep ntuk mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis digital.

"Dalam konteks yang lebih luas dan holistik, green tourism menjadi salah satu konsep yang digunakan dalam pengembangan dan pengelolaan ekonomi sirkular," katanya.

Baca juga: Menparekraf dorong biro perjalanan perkuat promosi desa wisata

Konsep tersebut, katanya, juga berfokus pada cara entitas bisnis menerapkan prinsip produksi berkelanjutan dalam rantai nilai pariwisata guna menciptakan pengalaman wisata bersama wisatawan  dan terintegrasi dalam sistem pariwisata yang mendukung kelestarian lingkungan.

Konsep ekonomi sirkular itu diharapkan menjadi keunikan Desa Kenderan dibandingkan desa wisata lain. Hal ini disesuaikan dengan salah satu masalah warga Desa Kenderan yaitu sampah sampah rumah tangga, sampah pertanian, sampah hasil industri kerajinan kayu, sampah plastik, maupun sampah sisa kegiatan upacara agama atau adat.

Sejak dinyatakan sebagai desa wisata oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar pada 2018, Desa Kenderan  terus mengembangkan potensi desa tersebut, salah satunya pariwisata melalui atraksi alam, budaya, dan buatan seperti jalur trekking dan jalur cycling, yang membuat desa itu termasuk dalam 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (2021) Kemenparekraf pada 2021.

Baca juga: Vokasi UI beri edukasi pengembangan desa wisata di Sumut
Baca juga: Dosen UI rancang strategi pengembangan Desa Wisata Komodo

Baca juga: Pelaku pariwisata: Desa wisata jadi alternatif bangkit dari pandemi
 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022