Pemerintah kita sekarang menghubungkan pembangunan infrastruktur dengan agenda transformasi ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan pembangunan infrastruktur harus sejalan dan berhubungan dengan agenda transformasi ekonomi.

“Pemerintah kita sekarang menghubungkan pembangunan infrastruktur dengan agenda transformasi ekonomi,” katanya dalam B20-G20 Dialogue bertajuk Finance and Infrastructure Task Force yang diikuti Antara di Jakarta, Kamis.

Amalia menuturkan hal tersebut harus dilakukan agar tujuan yang dihasilkan dapat berjangka panjang yaitu meningkatkan produktivitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, dengan 17.000 pulau dan lebih dari 279 juta populasi di Indonesia maka pembangunan infrastruktur adalah kunci untuk membawa ekonomi dan konektivitas ke daerah-daerah.

“Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur difokuskan pada daerah sebagai dasar pembangunan,” ujarnya.

Ia menjelaskan Indonesia telah lama berkomitmen untuk mendukung pembangunan regional terpadu melalui kemajuan infrastruktur.

Ada dua aspek pengembangan infrastruktur di Indonesia yaitu pertama adalah membangun dan mengembangkan infrastruktur untuk layanan dasar seperti perumahan berbiaya rendah dan pasokan air.

Aspek kedua dari pembangunan infrastruktur di Indonesia adalah infrastruktur ekonomi seperti transportasi, infrastruktur digital serta infrastruktur untuk mendukung agenda transformasi ekonomi.

Ia memastikan pemerintah terus menyelaraskan pembangunan infrastruktur dengan transformasi ekonomi agar dapat mengurangi kesenjangan antardaerah.

“Menciptakan infrastruktur dapat memainkan peran penting dalam mengurangi kesenjangan karena sebagian besar negara berkembang sebenarnya berada di bawah kemajuan pembangunan infrastruktur,” tegas Amalia.


Baca juga: Wamenkeu utamakan cara hijau untuk bangun infrastruktur
Baca juga: PT PII berikan penjaminan kepada 42 proyek infrastruktur
Baca juga: Wamenkeu: Potensi ekonomi dan infrastruktur harus demi rakyat makmur

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022