Jakarta (ANTARA) -
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menyebutkan Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara bisa menjadi salah satu sarana integrasi para taruna baik secara internal maupun eksternal.
 
"Selesai dari Latsitarda saya ingin semua punya nomor ponsel teman-temannya (peserta), supaya menjadi bentuk awal integrasi dengan rekan-rekan di institusi maupun yang bukan institusi pemerintah di masa depannya, dan itu sangat berharga," kata Panglima TNI dikutip dari kanal YouTube resminya di Jakarta Kamis.
 
Latihan integrasi taruna itu diikuti oleh seluruh matra TNI, TNI AD, AU, dan AL, kemudian juga dari Kepolisian RI hingga IPDN.

Kegiatan Latsitarda digelar di daerah berbeda setiap tahunnya, untuk Latsitarda ke-42 2022 digelar di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Latsitarda bermanfaat untuk terus membangun jiwa sosial kemasyarakatan dari para taruna.
 
"Yang nantinya 20 tahun, 30 tahun kemudian (para taruna) akan berdiri di posisi kami (saat ini) dan saya ingat bapak-bapak ibu-ibu, pada saat kami dulu latihan seperti ini sampai sekarang (hal itu) tidak akan lupa," kata Jenderal Andika.
 
Direktur pendidikan akademi TNI Brigjen TNI Dedi Prihatmodjo menyebutkan Latsitarda merupakan latihan rutin yang dilakukan oleh taruna tingkat 4 TNI, yang digelat 1 tahun sekali dengan lama latihan sekitar 1 bulan.
 
"Dan bukan taruna saja, tapi juga diikuti oleh mahasiswa lokal," kata Dedi.
 
Menurut dia ada beberapa sasaran program seperti fisik dan nonfisik. Program nonfisik seperti sosialisasi tentang akademi, bahaya narkoba, dan beberapa kegiatan lain di masyarakat.
 
Kemudian, program fisik seperti mengajarkan para taruna untuk bisa melakukan kegiatan-kegiatan seperti membantu masyarakat dalam membangun jalan, jembatan, dan sarana ibadah. Para taruna yang ikut Latsitarda, sebelum kegiatan telah dibekali agar dapat menyelesaikan program dengan baik.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022