Badung (ANTARA) - Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen pada rangkaian acara G20 di Bali, Jumat, menyindir aksi Rusia yang masih memblokade Laut Hitam sehingga menghambat distribusi biji-bijian (grains) Ukraina, di antaranya gandum dan jagung, yang menjadi salah satu sumber pangan dunia.

Yellen menyebut aksi blokade itu merupakan cara Rusia menggunakan sumber pangan sebagai alat perang.

Dampaknya, Yellen menjelaskan banyak kelompok masyarakat miskin di negara-negara kurang mampu dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit.

“Banyak keluarga yang telah berhemat untuk membeli makanan, terpaksa kembali mengurangi jatah makanannya. Negara-negara berpendapatan rendah, yang saat ini mengalami kesulitan fiskal, ditambah kesulitan mengimpor bahan-bahan pangan, dan pupuk, dan menyediakan jaring pengamanan sosial untuk rakyatnya,” kata Yellen pada sesi seminar tingkat tinggi (high level seminar) tentang ancaman krisis pangan (food insecurity).

Oleh karena itu, Yellen mengajak negara-negara anggota G20 untuk membuat langkah konkret demi mencegah dan mengendalikan ancaman krisis.

Baca juga: Menkeu AS puji kepemimpinan Sri Mulyani di Finance Track G20

“G20 harus bekerja sama melewati tantangan ini, dan melindungi kelompok masyarakat yang rentan dari ancaman kelaparan hari ini atau pada masa mendatang,” kata Menkeu AS.

Demi mencapai tujuan itu, Yellen mengusulkan tiga hal, di antaranya menyusun kebijakan yang mampu merespon krisis, termasuk di antaranya terkait kebijakan fiskal, memperkuat kerja sama multilateral terkait ketahanan pangan dan arsitektur pertanian dunia, terakhir, meningkatkan koordinasi, pertukaran informasi, pendanaan, penelitian dan pengembangan.

“Negara-negara G20 harus menjadi contoh bagi negara lain untuk tidak membuat kebijakan yang kontraproduktif, contohnya pembatasan ekspor dan penimbunan barang, karena dampaknya dapat mengganggu pasar dan memicu kenaikan harga barang,” kata Menkeu AS.

Dia menambahkan negara-negara G20 juga harus memanfaatkan teknologi digital dalam rencana fiskalnya sehingga anggaran yang dialokasikan untuk membantu kelompok rentan tersalurkan dengan tepat.

Ia menilai penyaluran bantuan tepat sasaran lebih efektif daripada kebijakan subsidi menyeluruh (blanket subsidies).

Baca juga: Yellen sebut perang Rusia dan Ukraina rugikan posisi fiskal global

Terakhir, Janet Yellen juga meminta negara-negara G20 untuk mengalokasikan anggarannya untuk membiayai bantuan dan program terkait antisipasi dan pengendalian ancaman krisis pangan.

“Kami bulan lalu telah mengalokasikan 2,76 miliar dolar AS untuk mencegah food insecurity, sebelumnya kami juga mengalokasikan 2,8 miliar dolar AS setelah agresi Rusia di Ukraina,” kata Menkeu AS.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022