Jayapura (ANTARA News) - Sekelompok massa yang tergabung dalam Front Pembela Rakyat Papua yang berunjukrasa dengan memblokir jalan nasional Abepura-Sentani, Jayapura, Kamis siang, bentrok dengan aparat kepolisian di depan kampus Universitas Negeri Cenderawasih (Uncen). Bentrok yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIT itu mengakibatkan tiga warga sipil dari kubu pengunjukrasa dan satu anggota polisi terluka sehingga dilarikan ke RSUD Abepura, sekitar 2 kilometer dari tempat kejadian. Wartawan ANTARA News dari Jayapura melaporkan bahwa bentrokan itu terjadi setelah Wakil Ketua I DPR Provinsi Papua, Komarudin Watubun, SH yang meminta agar akses jalan Abepura-Sentani dibuka, tidak berhasil meredam aksi mereka. Dihadapan pengunjukrasa Komarudin Watubun menyatakan akan menyampaikan tuntutan masyarakat untuk menutup PT Freeport dengan menghubungi Kapolda Papua Irjen Pol.Tommy Yacobus, Pangdam XVII Trikora Mayjen TNI George Toisuta, Penjabat Gubernur Papua S. Situmorang, Freeport Indonesia dan pimpinan DPRD Papua melalui dialog. Permintaan tidak dihiraukan, Watubun justru diusir oleh pengunjukrasa dan tidak lama kemudian terjadi bentrokan. Saat berita ini ditulis, dua truk pasukan Satuan Brimob Polda tiba di lokasi untuk membubarkan massa yang beringas melempari aparat Dalmas Polresta Jayapura dengan batu dan kayu. Sebuah mobil ambulance membawa seorang anggota polisi yang terkena lemparan, sementara aksi lempar terus berlangsung. Massa tetap mendesak pemerintah menutup seluruh aktivitas perusahaan penambangan emas, perak dan tembaga PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika. Kaposekta Abepura, AKP Roberth Suweni,SH yang dihubungi membenarkan massa masih menutupi jalan nasional tersebut sehingga lalulintas macet total.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006