Ilustrasi - Berbagai siaran televisi. ANTARA/Andika Wahyu/am.

Tentang prime time

Dengan demikian, menaruh jam pertandingan yang dianggap terlalu malam, bukan sebagai upaya tidak adil kepada Persib dan Persija.

Upaya itu ditempuh lebih karena alasan waktu siaran yang lebih khusus lagi menyangkut prime time di mana dalam periode waktu inilah jumlah penonton acara televisi mencapai puncaknya.

Dan itu berkaitan dengan iklan besar yang akan menjadi pemasukan besar untuk stasiun televisi yang menyiarkan tayangan. Ini logika biasa dalam bisnis televisi.

Dari definisi umum yang dikenal selama ini, prime time adalah waktu yang tepat untuk menjangkau pemirsa TV dalam jumlah besar, yakni dari 8 malam sampai 11 malam.

Menurut Nielsen, pemirsa menonton televisi akan menghabiskan waktu hampir 2 jam per hari selama jam-jam prime time. Durasi ini berkurang menjadi lebih dari 1 setengah jam menonton ketika siang hari dari pukul 11:00 sampai pukul 15:00. Ini terus berkurang pada jam-jam pagi (06.00-10.00) dan larut malam (11.00-22.00).

Sebenarnya ini sudah umum dipraktikkan oleh para pelaku siaran olahraga langsung di mana-mana, tak cuma di Indonesia.

Namun tetap saja pemakluman kepada televisi dalam menomorsatukan prime time bukan berarti protes Persib tak dipedulikan, apalagi alasan Persib lebih kepada aspek keolahragaan dan kesehatan atlet yang semestinya menjadi perhatian penyelenggara kompetisi.

Oleh karena itu, suara Persib mengenai "asas keadilan" harus didengar. Bukan saja demi Persib, namun juga sebagai pesan keadilan untuk semua anggota komunitas sepakbola nasional dan Liga 1 Indonesia khususnya.

LIB sendiri sigap memperbaikinya. Buktinya, dalam jadwal pekan pertama Liga 1 musim ini, pertandingan Bali United melawan Persija Jakarta yang dalam draft sebelumnya berlangsung pukul 20:30 WIB, kini sudah dimajukan menjadi pukul 16:00 WIB.

Sebagai referensi saja, sebagian besar liga sepak bola profesional di seluruh dunia hampir tak pernah memberikan status khusus untuk sebuah klub dengan menaruhnya pada jadwal-jadwal yang khusus, hanya karena tim itu memiliki penggemar lebih banyak atau terbanyak.

Liga Premier Inggris misalnya. Tak ada "perlakuan khusus" kepada tim-tim besar seperti Manchester City, Liverpool, Chelsea, Manchester United, Arsenal dan Tottenham Hotspur yang memiliki penggemar lebih banyak dibandingkan dengan tim-tim Inggris lainnya.

Semua tim ini ditempatkan pada jadwal pertandingan yang sama. Prinsipnya, mereka menjunjung kesetaraan yang termasuk determinan pokok dalam sportivitas yang merupakan nilai luhur sepak bola dan olahraga.

Baca juga: LIB: Jadwal Liga 1 Indonesia 2022-2023 sudah tetap

Selanjutnya : Demi citra sepak bola

Copyright © ANTARA 2022