Mekkah (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menginginkan pada pelaksanaan ibadah haji selanjutnya pembimbing ibadah bisa ditetapkan lebih awal agar jamaah bisa mendapat pelayanan bimbingan manasik haji yang optimal.

"Saya minta pembimbing ibadah ditetapkan lebih awal dan dilibatkan dalam manasik lebih awal agar para pembimbing ibadah dan jamaah sudah nyambung sejak awal sehingga lebih enak komunikasinya," kata dia sebagaimana dikutip Media Center Haji Kementerian Agama di Kota Jeddah, Arab Saudi, Sabtu.

Dalam rapat evaluasi penyelenggaraan pelayanan haji tahun 1443 Hijriah, Menteri Agama menyampaikan bahwa dia menerima laporan mengenai masih adanya pembimbing ibadah yang tidak bekerja sesuai deskripsi tugas dan fungsinya.

Dia menginginkan hal yang demikian tidak terjadi lagi pada jamaah yang sudah berikhtiar panjang untuk menunaikan ibadah haji.

"Karena ini misi ibadah, jadi tidak boleh jamaah haji ini yang berangkat ke Tanah Suci dengan ikhtiar panjang bertahun-tahun... sampai di sini tidak dibimbing sesuai dengan kaidah dan syariah agama," katanya.

Penetapan petugas pembimbing ibadah haji lebih awal dari petugas petugas haji yang lain diharapkan bisa mengoptimalkan persiapan penyelenggaraan layanan bimbingan ibadah bagi jamaah, termasuk bimbingan manasik haji.

Rapat evaluasi penyelenggaraan pelayanan haji tahun 1443 Hijriah dihadiri oleh delegasi Amirul Hajj, Duta Besar RI di Arab Saudi Abdul Aziz, Konsul Jenderal RI di Jeddah Eko Hartono, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, serta Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi.

Baca juga:
Jamaah Indonesia kembali dapat bimbingan manasik haji selama di Mekkah
Pemerintah lakukan pemantapan manasik jelang puncak pelaksanaan haji

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022