tidak mudah bagi para wisudawan dalam mengatur waktu antara bekerja dan juga kuliah
Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat mewisuda sebanyak 28 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang saat ini sedang bekerja di Hongkong.

"Anda yang diwisuda pada hari ini adalah orang hebat, karena tidak semua orang dapat menuntaskan studi, " ujar Rektor UT, Prof Ojat Darojat, dalam sambutan wisuda secara daring yang dipantau di Jakarta, Ahad.

Ojat mengapresiasi para PMI yang menuntaskan studi di UT tersebut, karena hal itu bisa dilakukan semua orang. Apalagi dilakukan pada saat bekerja di luar negeri.

"Tidak mudah bagi para wisudawan dalam mengatur waktu antara bekerja dan juga kuliah," katanya.

Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan para wisudawan bahwa kesuksesan dicapai bukan karena prestasi semata, akan tetapi juga pengorbanan orang terdekat yang mendukung para wisudawan menyelesaikan pendidikan.

Baca juga: 86 pekerja migran Indonesia di Hong Kong gondol gelar sarjana
Baca juga: 150 TKI Hong Kong diwisuda di kapal pesiar

Ojat juga mengingatkan bahwa UT merupakan kampus yang menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh pertama di Tanah Air. Oleh karenanya UT sangat cocok bagi PMI dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"UT juga tidak dibatasi daya tampungnya, dan bisa menerima semua calon mahasiswa. Selain itu juga tidak harus dilakukan seleksi akademik. Jadi memungkinkan diterima di UT tanpa seleksi, " jelas Ojat lagi.

Saat ini, jumlah UT di luar negeri mencapai 2.245 orang dan sebanyak 207 diantaranya berada di Hongkong.

Wisudawan yang diwisuda terdiri dari prodi Ilmu Hukum tiga orang, Ilmu Administrasi Bisnis tiga orang, Manajemen sembilan orang, Ilmu Komunikasi empat orang, Akutansi satu orang, dan Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan delapan orang.

Kepala Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri (PPMLN-UT) Dr Pardamean Daulay, SSos MSi, dalam laporannya mengungkapkan lulusan terbaik wisuda di Hong Kong adalah Ainul Hidayah prodi Sastra Inggris Bidang Penerjemahan dengan IPK 3,45. Kemudian, Nurhidayah prodi Ilmu Administrasi Bisnis dengan IPK 3,50. Selanjutnya, Nunik Choiru Nikmah prodi Ilmu Komunikasi dengan IPK 3,72.

Baca juga: 15 TKI di Korea Selatan sandang gelar sarjana
Baca juga: Kemendikbudristek minta PMI tetap jaga semangat belajar

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022