Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Bangladesh sepakat untuk berupaya meningkatkan kerja sama ketahanan kesehatan serta kerja sama pertahanan dan keamanan kedua negara.

Kesepakatan itu dibahas dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menlu Bangladesh Abdul Momen yang berlangsung di Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Senin.

"Dalam pertemuan tersebut, kami membahas pentingnya membangun ketahanan kesehatan kami untuk mengantisipasi pandemi di masa depan," kata Menlu Retno Marsudi dalam pernyataan pers bersama dengan Menlu Bangladesh.

Menlu RI menyampaikan bahwa nota kesepahaman (MoU) tentang Kerja sama Kesehatan telah disepakati oleh pemerintah kedua negara dan siap untuk ditandatangani.

"Melalui MoU ini, kami akan meningkatkan kerja sama di bidang kesehatan primer dan sekunder, teknologi kesehatan, vaksin, dan industri farmasi," ungkapnya.

Selain itu, Menlu RI dan Menlu Bangladesh juga membahas berbagai upaya untuk memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan antara kedua negara.

"Kami sepakat untuk memperluas kerja sama antara PT Pindad dan Bangladesh Army," ujar Menlu Retno.

"Kami juga menyambut baik penyelesaian MoU Kerja Sama Pertahanan dan Perjanjian Kerja Sama Kontra Terorisme. Kedua MoU ini diharapkan dapat ditandatangani pada tahun ini," lanjutnya.

Pada tahun ini, Indonesia dan Bangladesh merayakan 50 tahun hubungan diplomatik.

"Saya sangat senang hubungan kedua negara telah tumbuh semakin kuat selama bertahun-tahun," ucap Menlu Retno.

Baca juga: Indonesia, Bangladesh dorong penyelesaian perjanjian dagang istimewa

Baca juga: Bangladesh persingkat masa karantina, turunkan usia penerima 'booster'


 

Pameran hewan ternak digelar di Dhaka

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022