Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution menyebutkan sopir truk dalam kondisi fit sebelum terlibat kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi.
 
"Standar Pertamina, sopir mobil tangki itu ada dua. Jadi kami juga cek datanya, kondisi sopir dalam keadaan baik," kata Alfian kepada wartawan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.
 
Alfian menjelaskan pihak perusahaan selalu melakukan pengecekan kesehatan secara rutin sebelum sopir berangkat bekerja.

"Sebelum mereka bekerja biasanya kita lakukan pengecekan kesehatan dan dari pengecekan kita, kondisi sebelum bekerja mereka fit dan siap bekerja," ujar Alfian.
 
Namun, Alfian mengaku saat ini belum mendapatkan informasi mengenai kondisi sopir tangki Pertamina itu setelah kecelakaan yang merengut nyawa sejumlah orang itu.
 
Pihak Pertamina tengah mengumpulkan keterangan mengenai insiden kecelakaan maut ini.
 
Lebih lanjut, Alfian menjamin kecelakaan maut tersebut tidak akan mengganggu pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Jakarta.

Baca juga: Polda Metro olah TKP tabrakan beruntun tewaskan delapan orang
 
"Kita jamin kejadian ini tidak akan menyebabkan gangguan sama sekali terhadap pasokan BBM di daerah Jakarta dan sekitarnya," ujar Alfian.
 
Alfian menyebutkan truk Pertamina tersebut sedang membawa BBM jenis Pertalite dari Tanjung Priok saat terjadi kecelakaan tersebut.
 
"Isinya Pertalite. Itu dari terminal kita di Tanjung Priok, tujuannya untuk beberapa SPBU di daerah Cileungsi dan sekitarnya kalau ga salah dan sekitarnya," ungkap Alfian.
 
Sebelumnya, sebuah truk Pertamina diduga mengalami rem blong hingga menabrak sejumlah pengendara motor dan mobil yang ada di lokasi pada Senin sore.
 
Kepolisian mengkonfirmasi 10 orang meninggal dunia akibat kecelakaan maut tersebut.
 
Sembilan jenazah korban kecelakaan itu telah dibawa ke RS Polri Kramatjati. Sedangkan untuk satu korban meninggal dunia dibawa ke RS Permata Cibubur.

Baca juga: Delapan tewas akibat truk rem blong di Bekasi

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022