Jakarta (ANTARA) - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) memutuskan bahwa laba bersih perseroan sepanjang 2021 lalu akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dan pembiayaan untuk ekspansi upaya pertumbuhan dalam digital dan game.

Direktur Utama MSIN dan Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan, perseroan diharapkan akan bertahan sebagai produsen konten terbesar di Indonesia, dengan meningkatkan jumlah produksi konten setiap tahun dan juga secara signifikan meningkatkan kualitas kontennya, terutama pada konten produksi original untuk mendorong pertumbuhan dan konsumsi pemirsa di RCTI+ dan Vision+.

"Setelah melewati beberapa kuartal untuk merancang strategi pertumbuhan digital kami dengan konsolidasi keseluruhan pilar bisnis konten dan platform distribusi yang berbeda, kami sangat bersemangat untuk menyajikan hasil performa keuangan perseroan yang luar biasa serta memperlihatkan strategi jangka menengah hingga panjang dalam mendiversifikasi portofolio digital perseroan, yang semata-mata dilakukan demi pertumbuhan masa depan perseroan dan maju menuju ambisi kami untuk menjadi perusahaan hiburan digital dalam lingkup regional dan bahkan global," ujar Hary dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Hary menyampaikan, pihaknya menginvestasikan kembali semua pendapatan kami ke dalam berbagai inisiatif, mulai dari produksi konten Over The Top (OTT) yang lebih baik, hingga merilis dua online mobile game milik perseroan.

"Langkah tersebut kami ambil untuk mengamankan strategi bisnis masa depan perseroan yang ditetapkan untuk menanggapi permintaan audiens yang meningkat akan hiburan berkualitas dengan beragam pilihan di berbagai distribusi platform dan perangkat," kata Hary.

Ia menambahkan, ketidakpastian yang timbul dari selera konsumen dan keadaan bisnis yang selalu berubah, serta perubahan industri media yang disebabkan oleh konsolidasi OTT, telah menempatkan MSIN dengan tingkat produksi kontennya yang kuat dan didukung oleh platform digitalnya dalam lanskap media Asia Tenggara.

Hal itu juga membuka peluang akuisisi bagi perseroan untuk mempercepat tingkat pertumbuhan organik, serta untuk memposisikan penawaran konten langsung kepada konsumen, baik secara regional maupun internasional.

Selain video dan game, MSIN memang memperkuat perannya dalam memproduksi dan mendistribusikan konten di seluruh portofolio bisnisnya yang mencakup audio, musik, artikel, UGC, manajemen bakat, dan kemitraan melalui platform media sosial.

Sepanjang 2021, pendapatan usaha tercatat sebesar Rp1,81 triliun. Sementara itu, pada kuartal I 2022, MSIN membukukan pendapatan sebesar Rp924 miliar, tumbuh 90 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

EBITDA sepanjang mencapai Rp445 miliar, meningkat 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu pada kuartal I 2022, EBITDA meningkat 119 persen (yoy) menjadi Rp248 miliar.

Perseroan membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 80 persen (yoy) menjadi Rp300 miliar pada 2021 dibandingkan dengan Rp167 miliar pada tahun sebelumnya.

Selanjutnya, laba bersih untuk kuartal I 2022 mengalami peningkatan sebesar 84 persen (yoy) menjadi Rp140 miliar.

RUPST juga menyetujui pengangkatan Kanti Mirdiati Imansyah dan Dini Aryanti Putri menjadi dewan komisaris perseroan, dalam rangka untuk melakukan pengawasan terhadap pengurusan perseroan dan pemantauan kinerja direksi. Selain itu, RUPST mengangkat Tantan Sumartana sebagai direktur, dengan fokus pada keseluruhan sales dan marketing di seluruh platform MSIN.

Baca juga: RUPSLB ubah MNC Studios International jadi MNC Digital Entertainment
Baca juga: MSIN mulai bangun studio film di Kawasan Ekonomi Khusus Lido
Baca juga: MNC Group dan Microsoft kolaborasi percepat digitalisasi bisnis

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022