Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore menguat di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS The Fed.

Rupiah ditutup menguat 4 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.977 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.981 per dolar AS.

"Dolar AS outlooknya menguat dibalik masih terjaganya ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

The Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan mereka pada 26-27 Juli 2022 nanti.

Meski demikian, pembacaan inflasi yang tinggi akhir-akhir ini dapat menjamin kenaikan suku bunga yang lebih besar dari yang diantisipasi pada akhir tahun.

Pelaku pasar saat ini memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga berpotensi sebesar 100 bps karena inflasi yang terus tinggi.

Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada tengah pekan lalu bahwa dia mendukung kenaikan suku bunga sebesar 75 bps namun akan memantau data dan dapat mendukung langkah yang lebih besar jika diperlukan.

Penguatan dolar AS juga mendapatkan dukungan dari data sentimen pembangunan rumah AS yang anjlok pada Juli ke level terendah sejak bulan-bulan awal pandemi COVID-19.

Inflasi yang tinggi dan biaya pinjaman sangat tinggi dalam lebih dari satu dekade membuat aktivitas pelanggan hampir terhenti.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.993 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.968 per dolar AS hingga Rp15.003 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa melemah ke posisi Rp14.992 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.986 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah menguat seiring berubahnya ekspektasi kenaikan bunga Fed

Baca juga: Rupiah awal pekan menguat ditopang surplus neraca dagang

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022