Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melaporkan sebanyak 165.584 ekor ternak sembuh dari PMK, yang terdiri atas 158.469 ekor sapi, 4.816 ekor kerbau, 643 ekor domba, 1.640 ekor  kambing, dan 16 ekor babi hingga Selasa (19/7).

Menurut data Satgas Penanganan PMK yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa, sebanyak 555.422 ekor sapi telah divaksinasi hingga.

Satgas juga melaporkan sebanyak 402.604 ekor ternak sakit akibat PMK yang tersebar di 21 provinsi hingga Selasa (19/7), dengan rincian 389.028 ekor sapi, 9.455ekor  kerbau, 1.302 ekor domba, 2.772 ekor kambing, dan 47 ekor babi.

Baca juga: Pemkab minta peternak tak andalkan petugas obati PMK agar cepat sembuh

Baca juga: Ditemukan hewan kurban terindikasi PMK di Yogyakarta


Dari 402.604 ekor ternak yang sakit, sebanyak 4.426 ekor ternak potong syarat, dengan rincian 4.346 ekor sapi, 21 ekor kerbau, tujuh ekor domba, dan 52 ekor kambing.

Sementara sebanyak 229.790 ekor ternak belum sembuh, yang terdiri atas 223.488 ekor sapi, 4.555 ekor kerbau, 644 ekor domba, 1.072 ekor kambing, dan 31 ekor babi.

Sedangkan sebanyak 2.804 ekor ternak mati yang meliputi 2.725 ekor sapi, 63 ekor kerbau, dan delapan ekor domba.

Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar Penanganan PMK Wiku Adisasmito meminta masyarakat berhati-hati jika berkontak dengan hewan ternak terinfeksi PMK.

Baca juga: Ditemukan hewan kurban terindikasi PMK di Yogyakarta

Dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Kamis (7/7) malam, Wiku mengimbau masyarakat untuk mencuci tangan atau melakukan upaya pembersihan lainnya, seperti disinfeksi ke bagian tubuh dan berbagai hal sesaat, sebelum, dan sesudah kontak fisik dengan hewan dengan PMK.

Kedua, jika mendesak untuk berkontak fisik dengan hewan, gunakanlah alat pelindung diri sekali pakai atau yang sudah dari disinfeksi sebelumnya, termasuk jika hanya masuk ke area kandang.

"Langkah ini menjadi penting, karena manusia baik anggota tubuh maupun bahan yang menempel pada tubuh dapat menjadi media penularan virus PMK antar-hewan," kata Wiku.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022