Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) menerapkan sistem baru dalam Kejuaraan Nasional atau Indonesian National Championship (INC) 2022 di Banyuwangi, Jawa Timur, 15-24 Juli.

Setelah absen selama dua tahun karena pandemi COVID-19, Kejurnas Balap Sepeda 2022 kembali bergulir dengan 70 nomor perlombaan dari disiplin Road dan Mountain Bike (MTB).

Jumlah tersebut lebih banyak dari edisi-edisi sebelumnya karena adanya sistem pembagian dua kelas untuk sejumlah nomor, yakni untuk atlet yang bersaing memperebutkan poin internasional (UCI) dan poin nasional.

Sekretaris Jenderal PB ISSI Parama Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, menjelaskan tujuan pembagian kelas tersebut agar Kejurnas 2022 lebih kompetitif.

Lebih dari itu, dia berharap pembinaan di daerah juga meningkat karena memberikan banyak atlet kesempatan untuk bersaing memperebutkan medali.

"Dengan cara seperti ini setiap daerah bisa melakukan adjustment pembinaan di daerah masing-masing. Kalau selama ini, misalkan di Pekan Olahraga Provinsi didominasi satu atau dua kota/kabupaten. Tapi dengan sistem seperti di Kejurnas 2022, dapat meningkatkan motivasi kota/kabupaten lainnya untuk terus meningkatkan pembinaan," kata Parama.

Baca juga: PB ISSI mencari bibit atlet potensial melalui Kejurnas di Banyuwangi

Dalam kesempatan ini, Parama juga mengungkapkan sistem baru  Kejurnas 2022 merupakan uji coba yang nantinya akan diterapkan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh-Sumatra Utara.

"Ini uji coba untuk diterapkan di PON 2024, artinya kami juga perlu masukan dari provinsi. Tetapi efek positifnya daerah sudah melihat dan bisa mengadopsi pola yang sama dalam pembinaan. Dengan berjalannya waktu kita akan bisa menciptakan iklim kompetisi yang lebih kompetitif dan merata," ujar Parama.

Penerapan sistem baru ini pun sudah menunjukkan dampak positif bila dilihat dari sebaran medali yang diraih setiap provinsi yang bersaing dalam Kejurnas 2022.

Hingga hari keempat berlangsungnya Kejurnas 2022, dari 27 provinsi yang bersaing, 21 di antaranya sukses mengantongi minimal satu medali.

Race Director Kejurnas Balap Sepeda 2022, Sondi Sampurno, menyebut penggunaan sistem baru ini memang memiliki tantangan.

"Karena nomor perlombaannya banyak sekali, kami membaginya dalam beberapa grup dengan tujuan nantinya medali yang dibawa provinsi itu banyak yang tersebar," ujar Sondi.

Baca juga: Ajang balap sepeda Madiun Lawu Challenge jadi agenda rutin tahunan

Sondi mengungkapkan penerapan sistem baru ini menuai respon positif dari berbagai pihak, termasuk atlet.

Atlet nasional Aiman Cahyadi yang turun bersama Mula Cycling Team Yogyakarta menilai Kejurnas 2022 sangat kompetitif karena kemampuan peserta sangat merata.

Selain itu, rute lomba khususnya disiplin Road juga menantang. Dia bahkan menyebut Kejurnas 2022 tak kalah sengit dibandingkan dengan SEA Games Vietnam, beberapa waktu lalu.

"Kejurnas di Banyuwangi sangat keren dan berkelas dunia, mulai dari kompetisi, pengamanan, hingga rutenya sangat luar biasa. Jauh jika dibandingkan dengan SEA Games Vietnam," kata Aiman yang meraih dua perak SEA Games Vietnam.

Peraih emas dan perunggu SEA Games Vietnam, Ayustina Delia Priatna, juga memuji pengelolaan Kejurnas 2022.

"Bersyukur, makin ke sini event balap sepeda makin bagus yang dikelola PB ISSI. Koordinasinya juga makin bagus. Untuk rutenya beragam, tidak monoton. Lalu makin banyak atlet yang bersaing dan unjuk gigi dari daerah-daerah seperti Papua, dan lainnya di luar Pulau Jawa," kata Ayu.

Baca juga: Kejuaraan dunia balap sepeda di Kalteng jadi sarana promosi daerah

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022