Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsyad Rasjid menyebutkan bahwa isu keberlanjutan lingkungan perlu terus ditanamkan kepada generasi muda melalui pendidikan.

"Ketika kita bicara tentang keberlanjutan, kita bisa bicara tentang transisi energi dan sebagainya dengan yang paling penting dilakukan adalah mengubah pola pikir," katanya dalam Talkshow Pertemuan Y20 Jakarta yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan upaya pelestarian lingkungan dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kepada generasi penerus sejak dini, yakni dimulai dari tingkat pendidikan taman kanak-kanak ataupun sekolah dasar.

Adapun Arsyad yang juga Direktur Utama PT Indika Energi Tbk mengatakan telah berkomitmen untuk meninggalkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara yang menyumbang banyak emisi karbon.

Baca juga: Aktivis: Presidensi G20 Indonesia dorong G20 lakukan akselerasi energi

Untuk itu, ia telah melakukan pembahasan bersama para investor dan direktur keuangan yang bersepakat akan mencari investasi, antara lain melalui rencana penerbitan obligasi transisi, untuk meninggalkan penggunaan batu bara.

"Kita memiliki nilai tanggung jawab pada lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik (Environmental, Social, and Good Governance/ESG) yang menjadi salah satu prinsip kita, dan kita harus meninggalkan batu bara, itu menjadi dedikasi kita pada ESG," katanya.

Saat ini, lanjut dia, juga diperlukan perubahan pola pikir dan tata nilai sistem untuk memastikan prinsip ESG terus diterapkan di dalam perusahaan guna menopang pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

"Kita tidak hanya menyampaikan komitmen, tapi kita pastikan komitmen itu diterjemahkan ke dalam nilai-nilai organisasi," ucapnya.

Baca juga: Pertamina tawarkan peluang investasi transisi energi bagi negara G20

Baca juga: Kemenkeu: Country Platform Transisi Energi akselerasi pensiun PLTU


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022