Jakarta (ANTARA) - Perusahaan importir buah dan sayuran PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas maksimal 20 persen sahamnya ke publik atau sebanyak-banyaknya 200 juta lembar saham.

Adapun kisaran harga penawaran awal sebesar Rp350 sampai dengan Rp400 per lembar sahamnya. Alhasil, dana yang akan dikumpulkan perseroan ditargetkan berkisar Rp70 miliar hingga Rp80 miliar.

Direktur Utama PT Segar Kumala Indonesia Tbk Renny Lauren di Jakarta, Rabu, mengatakan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham atau IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja perseroan dengan alokasi 75 persen dan sisanya untuk membuka cabang baru perseroan. Menurutnya, hal itu dilakukan guna menangkap berbagai peluang ke depan serta demi menjangkau lebih banyak pasar.

Menurut Renny, masyarakat modern kini terbantu oleh perkembangan teknologi dan kemudahan akses informasi, sehingga semakin menyadari pentingnya peran vitamin dan mineral alami yang terdapat di buah-buahan serta sayuran terhadap kualitas kesehatan masyarakat. Munculnya beragam program diet yang dapat diterapkan oleh semua kalangan, menjadikan buah-buahan dan sayuran memiliki porsi signifikan. Hal itu, tentu saja mendorong permintaan yang melonjak terhadap buah-buahan dan sayuran segar.

"Perseroan kedepannya berencana untuk semakin melebarkan sayapnya pada pasar dalam negeri, dengan membuka cabang atau cold storage di kota-kota besar dan juga strategis guna menyambut pertumbuhan permintaan ini. Berbekal kepiawaian kami di bidang logistik dan networking, kami optimistis dapat mencapai target tersebut ke depannya," ujar Renny.

Saat ini, secara keseluruhan perseroan sudah memiliki sembilan cabang cold storage dan distribusi aktif yang tersebar di seluruh Indonesia. Perseroan juga memiliki tiga jalur distribusi utama dalam menjalankan usahanya yang berpusat di kota besar yakni Medan, Jakarta, dan Surabaya. Buah-buahan yang diimpor oleh perseroan tiba di tiga pelabuhan utama tersebut untuk selanjutnya didistribusikan ke gudang penyimpanan cold storage perseroan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Renny mengatakan, dalam mendistribusikan produknya, perseroan bekerjasama dengan vendor perusahaan logistik antar provinsi dari pelabuhan besar yang menjangkau hub impor perseroan. Untuk pengiriman dalam kota dan antar kota, perseroan juga menggunakan armadanya sendiri yang bisa langsung menuju titik-titik pemesanan dari setiap pelanggan.

Pada sisi suplai buah-buahan dan sayuran, perseroan juga berencana akan bekerja sama dengan lebih banyak pihak pemasok atau supplier dari mancanegara. Hal itu dilakukan untuk melengkapi keberagaman produk. Sampai pada saat ini, supplier yang sudah berkerjasama dalam menyuplai buah untuk perseroan, datang dari negara-negara Asia, Australia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Eropa hingga Timur Tengah.

"Dengan menggandeng lebih banyak supplier, diharapkan semakin memperkokoh posisi perseroan sebagai salah satu importir buah-buahan terbesar dan terlengkap di Indonesia," ujar Renny.

Secara kinerja, perseroan berhasil mencatatkan tren pertumbuhan yang baik dalam tiga tahun terakhir kendati pandemi COVID-19 melanda di seluruh dunia. Bahkan, penjualan bersih perseroan pada tahun lalu tembus menjadi Rp1,02 trilun atau mengalami peningkatan sebesar 32,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal itu di sebabkan oleh peningkatan kebutuhan dan daya beli masyarakat untuk buah-buahan dan ketersediaan stok barang yang lebih stabil dari tahun sebelumnya terutama untuk item-item yang utama seperti Apel, Anggur, Jeruk, dan Pir.

Sejalan dengan hal tersebut, pada tahun lalu perseroan juga mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 35,54 persen menjadi Rp37,28 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari sisi aset, perseroan juga berhasil mencatatkan peningkatan sebesar 20,62 persen menjadi Rp247,28 miliar pada periode 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Wilson Sofan mengatakan, pencatatan saham BUAH akan dilakukan pada 9 Agustus 2022. Masa penawaran awal akan dilakukan pada 20-26 Juli 2022 dan selanjutnya masa penawaran umum perdana saham akan dilakukan pada 2-5 Agustus 2022, serta distribusi secara elektronik akan dilakukan pada 8 Agustus 2022.

"Kami berharap seluruh proses di atas akan berjalan baik, tentunya jadwal di atas masih bersifat fleksibel dan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan," ujar Wilson.

Baca juga: Rohartindo Nusantara targetkan raup dana Rp55,35 miliar dari IPO
Baca juga: Resmi melantai di bursa, Tera Data Indonusa raih dana Rp145,62 miliar
Baca juga: Mora Telematika Indonesia targetkan raup dana IPO Rp1,03 triliun

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022