Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) memuji penyelenggaraan konferensi internasional komunitas masjid ASEAN yang diselenggarakan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI).

“Selamat dan apresiasi yang tinggi atas diselenggarakannya konferensi ini. Semoga berhasil merumuskan pandangan-pandangan penting dari seluruh peserta," kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

"Terutama dalam rangka memperkokoh jamaah dan kerja sama antarmasjid, memaksimalkan pemanfaatan masjid sebagai pusat ibadah, pendidikan atau literasi keagamaan dan peradaban, ekonomi dan kemanusiaan dan dakwah,” ujarnya, menambahkan. 

Sudarnoto mengatakan penyelenggaraan konferensi tersebut sangat tepat seiring dengan berkembangnya berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi oleh umat Islam.

Ada salah satu masalah internal umat yang dalam tingkat tertentu mengganggu persaudaraan antara sesama umat Islam akibat perbedaan faksional politik yang cukup tajam atau bahkan karena perbedaan pandangan pemahaman dan praktik keagamaan di kalangan umat, kata dia.

Karena itu, lanjut Sudarnoto, masjid harus secara maksimal dijadikan sebagai pusat literasi keagamaan yang baik, penguatan Islam moderat, dan Ukhuwah Islamiyah.

Karena itu, ujarnya, perlu dirumuskan secara matang tentang format kerja sama antar masjid di ASEAN dalam rangka memperkokoh Ukhuwah Islamiyah.

Ia menyebutkan beberapa masalah lain yang muncul dan dihadapi oleh umat Islam antara lain ialah semakin merebak dan berkembangnya Islamofobia di banyak negara yang juga perlu menjadi agenda dan perhatian dalam konferensi.

Atas masukan OKI, lanjut Sudarnoto, PBB sudah menetapkan sebuah keputusan penting untuk melawan Islamofobia (Combat Islamophobia).

Masukan OKI dan keputusan PBB ini menunjukkan bahwa gerakan Islamofobia ini sudah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan.

“Isu lain yang menurut saya penting menjadi perhatian ialah Masjid Al Aqsa yang dalam waktu panjang terancam oleh tindakan-tindakan brutal zionis Israel,” kata dia.

Sudarnoto mengatakan Masjid Al Aqsa sebagai tempat ibadah menjadi tidak aman karena sering diinjak-injak dan diserang oleh kelompok-kelompok ekstrem Yahudi dan didukung oleh tentara Israel.

Baca juga: DMI siap gelar konferensi komunitas masjid se-ASEAN di Jakarta

Baca juga: Jusuf Kalla ingin tingkatkan Ukhuwah Islamiyah di kawasan ASEAN

 

Ketegangan memanas di kompleks Masjid Al Aqsa

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022