Jakarta (ANTARA) - Bruno Fernandes menyambut baik rezim keras Erik ten Hag di Manchester United dan mengatakan disiplin dalam skuad sempat hilang dari klubnya.

Ten Hag memperkenalkan serangkaian aturan begitu diangkat menjadi bos Old Trafford, termasuk tuntutan agar pemain tepat waktu saat berlatih, rapat dan makan bersama.

Menurut Fernandes, sikap keras Ten Hag telah mempengaruhi pemain. Sebelum ini, menurut Fernandes, para pelanggar aturan dibiarkan tak dihukum.

“Saya kira kami sempat kehilangan itu, dan saya pikir, bagi saya, cara saya melihat disiplin itu penting,” kata Fernandes dalam laman ESPN.

Baca juga: Ten Hag kembali tegaskan tetap inginkan Ronaldo bertahan di MU
Baca juga: Bruno Fernandes teken kontrak lima tahun


“Bagi saya, disiplin bukan hanya cara Anda bermain di lapangan, posisi yang Anda isi, apa yang harus Anda lakukan, tapi juga di luar lapangan, jangan terlambat untuk rapat, jangan terlambat santap bersama."

“Saya kira itu sangat penting karena jika semua orang tepat waktu dan datang terlambat, dia harus dihukum dan saya kira itu dia sangat bagus melakukannya dan bagi saya sungguh hebat karena saya suka tepat waktu, jadi saya tak memasalahkan hal itu."

Fernandes terlihat mendekati penampilan terbaiknya selama tur ke Thailand dan Australia ketika United era ten Hag sudah mencetak 11 gol dari tiga pertandingan.

Musim lalu gelandang itu mengalami penurunan performa tetapi kini sudah mengambil kesempatan untuk membungkam kritik bahwa dia terlalu sering menyianyiakan penguasaan bola.

“Saya menguasai bola ketika saya anggap harus mempertahankannya, saya berusaha mengoper ketika saya anggap harus mengopernya dan kadang-kadang itu berjalan baik, kadang-kadang tidak,” kata dia.

Musim panas United bersama ten Hag sejauh ini berjalan mulus setelah mencatat kemenangan meyakinkan atas Liverpool, Melbourne Victory dan Crystal Palace.

Baca juga: Tuchel akui Chelsea masih perlu datangkan pemain anyar
Baca juga: Walker berharap Haaland ikuti jejak Aguero dan Gabriel Jesus

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022