Lebak (ANTARA) -
Persalinan warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sudah banyak dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes) seperti puskesmas dan rumah sakit.
 
"Kita tidak henti-hentinya mengajak warga Badui khususnya ibu hamil agar persalinan kelahiran anak mereka dilakukan di faskes setempat," kata Kepala Puskesmas Cisimeut Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Dede Herdiansyah di Lebak, Kamis.
 
Puskesmas Cisimeut yang membawahi pelayanan kesehatan masyarakat Badui di kawasan Gunung Kendeng itu tersebar di 58 perkampungan.
 
Kondisi alam dan topografi perkampungan masyarakat Badui perbukitan kebanyakan dikelilingi jalan yang curam dan terjal.
 
Menurut Dede, para petugas kesehatan seperti bidan harus berjalan kaki melintasi jalan setapak dengan kondisi jalan curam dan terjal, untuk mengunjungi sembilan posko kesehatan di pedalaman pemukiman Badui.
 
Pemeriksaan kesehatan itu, kata Dede, sesuai agenda bulanan untuk memeriksa kesehatan ibu hamil, dan untuk penimbangan balita, serta sosialisasi kesehatan.
 
Apalagi, menurut Dede, musim hujan seperti sekarang, para petugas harus berhati-hati melintasi jalan setapak yang licin, curam dan terjal, karena khawatir mengalami kecelakaan.
 
"Namun, berkat perjuangan para bidan itu kini masyarakat Badui mengenal kesehatan dan mau mendatangi faskes tersebut," katanya.
 
Saat ini, kata Dede, angka kematian ibu melahirkan di kawasan pemukiman Badui relatif kecil, karena petugas medis terus mengoptimalkan pelayanan kesehatan persalinan.
 
"Kami menerima laporan angka kematian ibu (AKI) tahun 2021 tercatat dua orang dan balita di atas 400 tidak ada," kata Ketua Koordinator Bidan Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak Eros Rosita.
 
Persalinan yang meninggal dunia itu, karena mereka (warga Badui) melahirkan sendiri tanpa mendapatkan bantuan pertolongan petugas bidan.
 
Padahal, jika mereka menghubungi petugas bidan tentu akan mendapatkan pertolongan proses persalinannya.
 
Petugas kesehatan, lanjut Eros, juga dapat melakukan rujukan ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung bila pasien mengalami komplikasi kehamilan, seperti pendarahan hebat.
 
"Kami malam pun siap mendatangi ladang maupun pemukiman warga Badui untuk menangani persalinan jika mereka menghubungi petugas medis untuk menyelamatkan nyawanya itu," kata Eros.
 
Sementara itu, Indah (55) warga Badui saat ditemui di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku dirinya merasa bahagia proses kelahiran cucunya ditangani rumah sakit. Cucu kedelapannya itu berjenis kelamin perempuan.
 
Indah mengaku ikut mendampingi anaknya saat dibawa ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung oleh bidan puskesmas.

Baca juga: Relawan rujuk pasien gizi buruk warga Badui ke RSUD Banten

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2022