Kalau dilihat dari segmentasi umur, memang sebagian besar peminjam di P2P lending adalah kaum muda dengan umur 19-34 tahun
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko menyebutkan kaum muda menjadi mayoritas peminjam di fintech peer to peer (P2P) lending atau aplikasi pinjaman online (pinjol), yakni sekitar 60 persen.

"Kalau dilihat dari segmentasi umur, memang sebagian besar peminjam di P2P lending adalah kaum muda dengan umur 19-34 tahun," ujar Sunu dalam diskusi media secara daring di Jakarta, Jumat.

Selanjutnya, peminjam terbanyak lainnya yaitu umur 35-54 tahun yakni sekitar 30 persen, di atas 54 tahun sekitar 5 persen, serta di bawah umur 19 tahun sekitar 5 persen pula.

Sementara, Sunu mengatakan peminjam laki-laki tercatat sedikit lebih banyak yakni 51 persen, dibanding perempuan sebesar 49 persen.

Dari segi lokasi, porsi peminjam masih cukup besar berasal dari Pulau Jawa yaitu 82 persen, sedangkan luar Pulau Jawa 18 persen. "Saya rasa ini menjadi tantangan untuk kita semua," ucap dia.

Di sisi lain, ia menambahkan rata-rata pendanaan untuk UMKM (sektor produktif) dari P2P lending dalam satu tahun terakhir adalah sebesar 55 persen dari total pendanaan.

Dengan demikian, data tersebut menepis konotasi pinjaman online yang cenderung digunakan untuk kegiatan konsumtif saja.

Dirinya pun membeberkan pendanaan dari fintech lending untuk UMKM selama setahun terakhir ini angkanya cukup stabil dan memiliki kecenderungan untuk bertumbuh dari bulan ke bulannya.

Adapun selama 12 bulan terakhir (Mei 2021-Mei 2022) pinjaman online kepada UMKM tercatat paling besar diberikan pada bulan Februari 2022, yakni Rp11,3 triliun atau merupakan 68,54 persen dari total pinjaman P2P lending.

Baca juga: Aplikasi pinjol salurkan pinjaman hingga Rp380,18 triliun per Mei 2022
Baca juga: OJK upayakan seluruh aplikasi pinjaman "online" ilegal bisa mendaftar
Baca juga: Masyarakat diminta tak asal klik tautan cegah "jebakan" pinjol ilegal

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022