Jakarta (ANTARA) -
Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengingat lonjakan COVID-19 setiap hari.
 
Menurut Kenneth dalam keterangan di Jakarta, Jumat, berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia pada Kamis (21/7) bertambah 5.410 kasus.

Jakarta merupakan penyumbang kasus terbanyak dengan 2.883 kasus. Kemudian disusul Jawa Barat 952 kasus dan Banten 644 kasus.
 
"Kasus COVID-19 di Jakarta semakin hari semakin melonjak. Saya mendesak Pemprov DKI dalam hal ini Gubernur Anies Baswedan untuk menerapkan kembali PSBB secara ketat dengan konsep yang tepat, seperti saat kali pertama diterapkan di Jakarta pada 2020 lalu," katanya.
 
Politisi yang akrab disapa Bang Kent itu menilai melonjaknya kasus COVID-19 di Jakarta karena lemahnya pengawasan protokol kesehatan (prokes) dari Satgas COVID-19.
 
"Kedisiplinan terhadap prokes harus terus digaungkan, mulai dari rumah, di jalan, angkutan umum, di sekolah dan pada saat pulang sekolah," katanya.

Baca juga: Legislator PDIP minta Anies tegas tegakkan aturan PPKM Darurat
Baca juga: Kenneth bantah bantuan kepada masyarakat sebagai pencitraan


Sehubungan dengan meningkatnya kasus COVID-19, Kent juga mengajak warga Jakarta agar segera melakukan vaksinasi penguat (booster) demi meredam kenaikan pesat kasus COVID-19, akibat penyebaran varian baru Omicron yakni B.A4 dan B.A5.
 
"Pak Presiden Jokowi sudah menyampaikan bahwa kita semuanya wajib melakukan booster atau vaksin ketiga," katanya.

Saat ini, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Jakarta itu, warga Jakarta tidak lagi menyadari bahwa COVID-19 masih ada hingga akhirnya mengabaikan protokol kesehatan.
 
Lemahnya pengawasan, kata dia, mengakibatkan warga menjadi masa bodoh dengan keadaan.

"Sekarang kalau kita lihat di tempat umum seperti pasar di jalan, warga terlihat santai menghadapi COVID-19 ini dan beranggapan bahwa tidak akan terjadi melonjaknya angka penularan," ujarnya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022