Bandung (ANTARA) -
Sebanyak 18.000 peserta mengikuti ajang lari "Pocari Sweat Run Indonesia 2022", yang dibuka oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil, di Gedung Sate Bandung, Minggu.
 
"Tahun ini memecahkan rekor yang daftar dan terdaftar kurang lebih 18.000 ribu pelari," kata Ridwan Kamil.
 
Jumlah peserta lari tahun ini mencapai 18.000 ribu peserta, dengan rincian 5.000 peserta dari 167 kota berlari secara offline di Kota Bandung, dan 13.601 peserta dari 311 kota di Indonesia lari secara virtual.
 
"Anda-anda adalah kelompok yang beruntung yang hadir di Gedung Sate Bandung. Hanya 5.000 pelari yang beruntung, 13.000 peserta lari di seluruh nusantara," katanya sebelum melepas para peserta lari.
 
Gubernur Ridwan Kamil meminta peserta untuk menjaga ketertiban.
 
"Titip jaga ketertiban, saling menghargai sesama pengguna jalan. Mudah-mudahan semua sampai kembali ke Gedung Sate," katanya.
 
Setelah membuka acara tersebut, Kang Emil turut berlari dalam kategori 10K.
 
Dia menuturkan ajang lari Pocari Sweat Run Indonesia 2022, akan mengitari bangunan-bangunan bersejarah di Kota Bandung.
 
"Ada cerita begini, barang siapa yang menyelenggarakan acara kelima kalinya dengan konsisten, maka akan panjang umurnya. Kalau konsisten selama lima tahun, menurut teorinya, itu pasti akan jadi legendaris," kata Kang Emil.
 
Dia juga menuturkan, antusiasme masyarakat untuk mengikuti ajang lari dari tahun ke tahun terus meningkat.

Hal itu mendorong pihaknya untuk terus mendukung ajang tersebut.
 
"Kita terus dukung juga, dan saya sangat senang antusiasmenya itu makin hari makin meningkat, dan biasanya hitungan menit pendaftaran langsung habis," katanya.
 
"Ini sekadar rasa bangga saya mengekspresikan agar kegiatan ini terus berlangsung setiap tahun sehingga bisa melegenda," lanjutnya.
 
Turut hadir dalam Carboloading Pocari Sweat Run Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, atlet nasional Agus Prayogo, Najwa Shihab, dan Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka Puspita Winawati.
 
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022