Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jateng merupakan wujud investasi sumber daya manusia dalam menanggulangi kemiskinan.

"Dalam konteks penanggulangan kemiskinan, investasi SDM ini tidak murah, tidak mudah, tapi mempunyai nilai tinggi, karena mereka sangat kompetitif," kata Ganjar saat mengunjungi SMKN Jateng di Kabupaten Purbalingga, Senin.

Menurut Ganjar, keberadaan SMKN Jateng menjadi salah satu langkah jangka panjang dalam pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah, sebab sekolah ini dikhususkan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu agar mendapatkan pendidikan bagus dan berkualitas.

Baca juga: SMKN Jateng alokasikan 40 pelajar magang ke Jepang

Setiap siswa juga tidak ditarik biaya, bahkan semua kebutuhan hidup selama belajar di SMKN Jateng sudah ditanggung.

"Sebenarnya saya ingin memberikan lebih banyak akses kepada anak-anak agar bisa mendapatkan sekolah yang baik dan tidak berbayar. Syaratnya harus dari keluarga yang tidak mampu, jadi mohon maaf yang lain pernah titip, saya katakan tidak, silakan ambil sekolah lain. Khusus SMK Jateng ini kami harapkan bisa memberikan akses itu," ujarnya.

Setelah memberikan akses, lanjut Ganjar, yang menjadi fokus berikutnya adalah meningkatkan kualitas dan kedisiplinan siswa. Oleh karena itu, di setiap SMKN Jateng selalu ditekankan beberapa hal, yaitu keterampilan, pengetahuan dan perilaku, sehingga dapat membentuk karakter anak.

Harapannya ketika lulus nanti setiap anak memiliki karakter dan disiplin yang kuat, sehingga mampu berkompetisi.

"Sekarang mereka sudah ada gambaran, kalau sudah lulus mau kerja di mana, itu sudah ada pilihan. Agar bisa menuju ke tempat yang ia pilih itu butuh kemampuan yang tidak biasa-biasa saja, mereka musti unggul, sehingga bisa berkompetisi. Inilah yang diharapkan, jangka panjangnya begitu, tentu sambil berjalan kami mau ciptakan kualitas anak-anak yang sekolah di vokasi ini bagus, the best," katanya.

Orang nomor satu di Pemprov Jateng itu menambahkan untuk mencapai tujuan itu pasti akan ada tantangan, masukan, kritikan, dan semua itu menjadi dasar SMKN Jateng untuk terus memperbaiki diri, misalnya dari segi kedisiplinan.

Pembangunan disiplin anak itu bisa dilakukan melalui aktivitas dan kebiasaan sehari-hari, seperti setiap siswa selesai praktik, semua alat harus dikembalikan ke tempatnya, begitu juga bagaimana merawat mesin atau peralatan yang digunakan, sebab itu menjadi bagian tak terpisahkan dari pekerjaannya nanti.

Baca juga: SMKN Jateng buka pendaftaran bagi 264 siswa tidak mampu

Baca juga: Pemprov buka seleksi pelajar tidak mampu SMKN Jateng

SMKN Jateng terdapat di Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Purbalingga. SMKN Jateng di Purbalingga saat ini memiliki 283 siswa, terdiri atas 96 siswa kelas X, 95 siswa kelas XI, dan 92 siswa kelas XII, ratusan siswa tersebut terbagi dalam dua jurusan, yaitu Teknik Pengelasan dan Teknik Pemesinan.

Sekolah itu bekerja sama dengan salah satu perusahaan,  yaitu PT Komatsu dalam hal kebutuhan tenaga kerja. Kerja sama itu sekaligus menjalankan instruksi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terkait teaching industry, karena kurikulum di sekolah sudah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022